SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Senin (10/5/2021).

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari Ini edisi Senin (10/5/2021) mengulas tentang pemerintah harus jadi teladan.

Larangan mudik Lebaran yang diberlakukan pemerintah sejak 6 Mei 2021 dilawan oleh sebagian masyarakat. Kebijakan-kebijakan yang kontradiktif dinilai menjadi penyebabnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menilai kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan pelarangan mudik dengan alasan pandemi Covid-19 mulai berkurang. Ini terlihat dari lonjakan jumlah pemudik yang tetap terjadi di beberapa daerah.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Ekspedisi Mudik 2024

Duka Bertubi-Tubi Seusai Tragedi

Duka akibat kebakaran yang melanda lima rumah di Dukuh Pilangsari RT 031, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, Sabtu (8/5/2021) pukul 13.20 WIB kian dalam. Dua dari empat korban kebakaran itu meninggal dunia.

Elricho Pian Helyanto, 6, satu dari empat warga yang menjadi korban musibah kebakaran lima rumah di Dukuh Pilangsari, RT 031, Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen, mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu (9/5/2021) dini hari.

Elricho yang mengalami luka bakar serius hingga 75% sempat dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen. Setelah dirawat sekitar 12 jam sejak insiden kebakaran itu terjadi, bocah enam tahun itu meninggal dunia.

Setelah jasad Elricho Pian Helyanto, 6, dimakamkan, warga setempat kembali dikagetkan setelah sang kakek, Hadi Sutrisno [bukan Jadi Sutrisno], dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (9/5/2021) pagi.

Hadi Sutrisno yang mengalami luka bakar serius hingga 90% itu mengembuskan napas terakhirnya di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen. Ia menyusul sang cucu, Elricho yang lebih dulu meninggal dunia dengan luka bakar hingga 75%.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Kini Belanja Pakai Nontunai

Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo melanjutkan program digitalisasi pasar dengan sistem jual beli nontunai. Sebelumnya, digitalisasi diawali pembayaran retribusi nontunai. Pasar Kadipolo dan Pasar Gede mengawali program tersebut disusul 40an pasar tradisional lain. Kepala Disdag Solo, Heru Sunardi, mengatakan retribusi pasar nontunai sudah dilakukan di 17 pasar.

“Nanti pembayaran retribusi di 44 pasar seluruhnya menggunakan metode nontunai. Kami mengawali di Pasar Gede dan Pasar Kadipolo, semua pedagang harus menyiapkan digitalisasi untuk transaksi nontunai,. Sehingga apabila ada konsumen atau pembeli datang ke pasar itu, mereka ada pilihan mau bayar tunai atau nontunai,” kata dia, kepada wartawan, Minggu (9/5/2021).

Heru mengatakan apabila pedagang membiasakan pembayaran nontunai, maka perlahan mereka akan beralih lantaran kepraktisannya. Terlebih, pedagang kerap menerima uang nominal besar namun tidak memiliki kembalian. Salah satu pembayaran nontunainya adalah melalui QRIS atau Link Aja dan sejenisnya. “Apapun namanya dengan digitalisasi uang ‘kan tetap langsung masuk ke rekening dengan aman,” imbuh Heru.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya