SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (24/5/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah berencana menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring masih melandainya kasus harian Covid-19. Di sisi lain, ancaman pandemi belum usai. Pemerintah percaya diri telah keluar dari pandemi.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 membuktikan Indonesia keluar dari pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Target strategisnya kita menjadikan GPDRR menjadi event untuk menunjukkan bahwa Indonesia ini sudah keluar dari pada pandemi Covid-19,” ujar Muhadjir di BICC Nusa Dua, Bali, Senin (23/5/2022). Dia mengatakan GPDRR merupakan acara internasional pertama di Indonesia yang melibatkan ribuan orang setelah pandemi Covid-19.

Menurut Muhadjir, penyelenggara telah memberlakukan pelonggaran protokol kesehatan pada perhelatan internasional yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, tersebut. “Kemudian yang juga tidak kalah penting yaitu dalam rangka agar kita confident (percaya diri), dan para pengunjung indonesia terutama para turis, agar juga sudah semakin tahu, semakin percaya diri untuk hadir ke Indonesia,” kata dia.

Sebelumnya, dia menyampaikan PPKM kemungkinan dihapus secepatnya. “Kalau situasi sudah terkendali, masa PPKM terus,” kata Muhadjir, Minggu (22/5/2022). Muhadjir mengatakan pemerintah tetap mempertimbangkan secara matang masukan dari berbagai pakar dalam memutuskan penghapusan PPKM.

Baca juga: Ini Dampak Pelonggaran PPKM bagi Kunjungan Wisata di Boyolali

“Sangat besar peluangnya (menghapus PPKM). Secepatnya,” katanya. Sebagai catatan, World Health Organization (WHO) belum mencabut status Covid-19 sebagai pandemi. Ini mengingat masih terjadinya lonjakan kasus di berbagai negara, termasuk Korea Utara.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perkembangan pandemi Covid-19 di sejumlah negara masih sangat menantang. Pada Mei 2022 tercatat terjadi penambahan kasus yang signifikan, terutama dari Korea Utara, sehingga total kasus kumulatif Covid-19 secara global mencapai 525,54 juta kasus. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (24/5/2022).

Masih Jauh dari Rp14.000 Per Liter

JAKARTA — Harga minyak goreng (migor) curah di berbagai daerah masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Kebijakan larangan ekspor yang telah resmi dicabut diyakini tidak berdampak terhadap pasokan dan harga minyak goreng. Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) melaporkan harga minyak goreng curah di berbagai daerah masih di atas Rp17.000 per liter-Rp20.000 per liter.

Padahal, per Senin (23/5/2022), pemerintah resmi membuka kembali keran ekspor minyak sawit mentah (CPO), Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan berdasarkan data anggotanya yang tersebar di 34 provinsi, harga minyak goreng curah tertinggi di daerah Maluku dan Sulawesi yang mencapai Rp19.000 per liter-Rp20.000 per liter. Harga tersebut masih jauh di atas HET Rp14.000 per liter.

Baca juga: Keran Ekspor CPO di Buka, Harga Minyak Goreng Masih Mahal

“Masalah minyak goreng curah ini cukup panjang, tidak terselesaikan berbulan-bulan, harga di pasaran masih jauh dari cita-cita pemerintah, yaitu Rp14.000 per liter,” ujar Reynaldi saat dihubungi Bisnis Indonesia, Senin.

Sementara itu, data pada laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menunjukkan rata-rata harga minyak goreng curah masih Rp19.500 per kg. Adapun minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp26.800 per liter dan merek 2 Rp25.900 per liter.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji harga minyak goreng curah di pasaran akan mencapai level Rp14.000 per liter dalam satu hingga dua pekan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (24/5/2022).

Februari 2023, Pasar Mebel Bong Mojo Dibangun

SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Solo menargetkan peletakan batu pertama Pasar Mebel Bong Mojo pada Februari 2023. Demikian disampaikan Kepala Disdag Heru Sunardi saat peresmian pasar darurat pada Senin (23/5/2022). “Februari nanti peletakan batu pertama di Bong Mojo.

Surat keputusan sudah dikeluarkan Wali Kota,” kata dia. Selama di pasar darurat, para pedagang mebel yang direlokasi dari Pasar Gilingan bisa tetap beraktivitas seperti biasa, sembari menunggu lokasi baru.

“Kami berdoa, semoga selama di pasar darurat tetap sehat dan diberikan rezeki. Segera (kami) bisa menyelesaikan pembangunan pasar yang baru sehingga (pedagang) bisa menempati pasar yang baru,” ujar Heru. Pedagang di Pasar Gilingan mayoritas sudah pindah ke pasar darurat di sebelah timur Pasar Legi, tepatnya di Jalan D.l. Panjaitan, Kecamatan Banjarsari.

Baca juga: Tempati Eks Bong Mojo, Ini Anggaran Pembangunan Pasar Mebel Solo

Pantauan Solopos, semua kios yang disediakan sudah diisi mebel, mulai dari meja, kursi, hingga lemari dagangan. Pedagang, beberapa kali membawa alat-alat untuk mengecat, seperti kompressor hingga sikat udara. Transaksi jual beli juga sudah berlangsung.

Mayortas pembeli dari sekitaran Pasar Legi yang membeli lemari hingga kursi. Salah satu pembeli, Sutarni, membeli lemari kecil untuk diletakkan di kiosnya. “Ini beli lemari kecil, lumayan untuk di kios, menyimpan lap atau barang barang penting juga bisa.”

Pasar darurat yang menampung pedagang Pasar Mebel Gilingan terdiri atas 48 unit kios. Ke 48 unit kios tersebut dibagi menjadi dua lokasi, 20 unit kios di sebelah SMAN 4 Kota Solo dan 28 unit kios di sebelah timur SMA Kristen 2 Kota Solo. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (24/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya