SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Kamis (27/5/2021).

Solopos.com, SOLO-- Koran Solopos Hari Ini edisi Kamis (27/5/2021) mengulas tentang pemain lain dalam skandal tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK.

Tak seperti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) puluhan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar tersingkir. Ada dugaan para pimpinan KPK tak sendirian dalam skandal TWK ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut bahwa pemberantasan korupsi telah menemui ajalnya. Hal ini dinilai menjadi kelanjutan tudingan sistematis soal adanya kubu taliban dan radikalisme yang kerap dilontarkan KPK.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

DKK Solo Waspadai Varian B.1.617

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mewaspadai persebaran virus corona B.1.617 yang sudah masuk Cilacap, Jawa Tengah. Sebagai kota transit, virus yang ditemukan kali pertama di India tersebut bisa dengan mudah masuk Solo. Namun hingga pekan ketiga Mei, Pemkot belum mendapati virus itu di Solo. “Ya, harapannya enggak masuk Solo. Karena informasinya, varian baru ini penularannya lebih cepat dan gejalanya lebih berat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan apapun varian Covid-19, pencegahannya adalah penerapan protokol kesehatan ketat. Kendati Pandemi sudah berlangsung lebih dari satu tahun, ancaman penularan dari virus tersebut masih terus ada. Mereka yang tertular namun asimtomatik, lebih berbahaya dibanding yang bergejala. “Asimtomatik ini kan tanpa sadar membawa virus dan bisa menularkan. Sedangkan yang bergejala tentu dirawat di rumah sakit,” ucapnya.

Rumah sakit (RS) secara klinis sudah memiliki panduan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait siapa saja yang harus diuji dengan metode pencarian strain virus baru Whole Genome Sequence (WGS). Di antaranya, pelaku perjalanan dari luar negeri, maupun yang pernah berkontak dengan mereka yang melakoni perjalanan dari luar negeri. RS sudah memiliki SOP terhadap orang-orang yang dicurigai tertular virus itu.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Anak Putus Sekolah Disalurkan ke Kejar Paket

Sebanyak 76 orang di Solo yang pernah putus sekolah dan kini berumur di atas usia sekolah akan disalurkan ke kelompok belajar kesetaraan. Rencananya, mereka akan melanjutkan ke 7 kelompok belajar kesetaraan yang ada di Solo, baik Paket A, Paket B, maupun Paket C.

Kepala Bidang (Kabid) PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Galuh Murya Widawati mengatakan tahun ini pihaknya telah melakukan penjangkauan terhadap anak tidak sekolah (ATS).

Berdasarkan data yang diperoleh sementara hingga Maret, terdapat 125 ATS dan mereka tersebar di 5 kecamatan yang ada di Solo. “[Pendataan] anak tidak sekolah atau ATS ini belum final. Kami di PAUD Dikmas mengadakan sudah penjangkauan. Dari 5 kecamatan ada 125 anak yang tidak sekolah,” ujarnya kepada Espos beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, dari 125 itu, 76 itu di antaranya pernah putus sekolah dan kini umurnya sudah di atas usia sekolah. “Misalnya ada anak yang sekarang usianya 18 tahun tapi tidak lulus SMP, atau ada orang usia 21 tahun tapi tidak lulus SMA,” jelasnya.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya