SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (6/4/2020), menyajikan kabar utama mengenai pandemi virus corona di Soloraya yang semakin parah jika pemudik pulang.

Solopos.com, SOLO — Mobilitas warga dari zona merah persebaran virus corona Covid-19 ke Soloraya diprediksi mempercepat outbreak atau peningkatan jumlah kasus secara mendadak. Hal itu akan memperparah pandemi corona.

Perantau dari zona merah yang mudik bakal memperparah pandemi Covid-19 karena kontak terjadi antara orang yang rentan terhadap penyakit dengan orang yang sudah terinfeksi penyakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan pakar matematika dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sutanto, saat dihubungi Espos, Minggu (5/4/2020).

Kabar mengenai kebijakan mudik yang dianggap akan memperparah persebaran virus corona di Soloraya itu menjadi headline di Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (6/4/2020). Berita tersebut bisa disimak selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, ada ulasan mengenai perawatan objek wisata di Karanganyar yang ditutup selama pandemi virus corona.

Objek Wisata Ditutup, Pemeliharaan Maksimal

Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap pariwisata. Padahal, sektor itu menjadi salah satu andalan Kabupaten Karanganyar. Masyarakat Karanganyar memanfaatkan pesona alam untuk penghiburan warga kota yang singgah.

Mereka juga menggelar lapak untuk mendapatkan penghasilan. Tetapi sejak 16 Maret lalu, pelaku usaha kecil terpaksa menutup lapak.

Baca secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Sedangkan di halaman Soloraya, ada kabar mengenai kebijakan Pemkot Solo yang mewajibkan warganya menhenakan masker. Ada pula kabar dari perantau asal Sragen yang enggan mudik di tengah wabah corona.

Solo Tiru Korea Selatan

Pemkot Solo akan mewajibkan seluruh masyarakat mengenakan masker nonmedis saat keluar dari rumah atau bepergian. Data kumulatif hingga Minggu (5/4/2020), menunjukkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Solo tidak banyak berubah dari hari sebelumnya.

Jumlah PDP menjadi 43 orang atau bertambah satu orang, sedangkan jumlah ODP tidak bertambah dari 257 orang.

Simak secara lengkap di: E-Paper Solopos.

Tunggu Wabah Hilang, Perantau Pilih Tak Mudik

Para perantau asal Sragen yang ada di luar Jawa untuk sementara tidak akan pulang kampung selama masih ada wabah virus corona. Mereka pun bersedia merayakan Lebaran di perantauan bila sampai Lebaran wabah virus corona tak kunjung selesai.

Ratusan karyawan PT Putra Dadi Sejahtera Group Sragen bekerja di perantauan. Para perantau itu berjualan peralatan dan perabot rumah tangga keliling dengan mobil.

Baca selengkapnya di: E-Paper Solopos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya