SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (17/7/2021).

Solopos.com, SOLO — Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (17/7/2021), mengulas soal dampak pandemi Covid-19 yang memaksa pemerintah menerapkan PPKM Darurat. Berita berjudul Meninggikan Empati mengupas tentang antrean pasien di rumah sakit dan pusat-pusat penjualan oksigen medis hingga pedagang yang dipaksa tutup adalah gambaran kelam pandemi.

Selalu muncul harapan kala empati tumbuh di tengah warga tanpa menunggu uluran tangan negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Empati yang besar itu pula yang ditunjukkan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karanganyar. Mereka membagikan 200 nasi bungkus kepada warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Tak hanya memberi, mereka juga meminta maaf, Jumat (16/7/2021), anggota Satpol PP membagikan nasi bungkus itu kepada warga di sepanjang Jl. Lawu Karanganyar, dari simpang empat Papahan hingga simpang lima Bejen.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Satpol PP Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bagian dari kepedulian anggota Satpol PP kepada masyarakat.

“Ya hitung-hitung kegiatan Jumat berkah, sekaligus membantu masyarakat biar penghasilannya tidak berkurang. Mereka tidak perlu beli makan. Kami bantu semampu kami. Ada 200 nasi bungkus dibagikan dari simpang empat Papahan sampai simpang lima Bejen,” kata Yopi kepada Espos, Jumat.

Berita lain di Koran Solopos hari ini di antarnya:

Nakes Kembali Terpapar Corona

Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bengawan kembali terpapar virus SARS CoV-2 menyusul lonjakan kasus yang terjadi sebulan terakhir. Di samping itu, para nakes juga mulai kelelahan sehingga daya imunitasnya turun.

Dua puskesmas terpaksa ditutup karena nakesnya ada yang tertular. Alhasil, seluruh awak puskesmas itu menjadi kontak kasus konfirmasi dan wajib menjalani swab. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan nakes yang tertular tak hanya di puskesmas. Staf PMI Solo ada yang meninggal akibat Covid-19.

“Enggak hanya PMI dan puskesmas Kasus yang melonjak tajam bikin nakes kelelahan.Nakes di RS juga banyak yang terpaper. Kami menutup dua puskesmas, sebab semua kena tracing. Tugas teman- teman puskesmas ini kan banyak, mereka mengejar vaksinasi, kasus naik, harus tracing, testing, dan treatment.” kata dia, kepada wartawan melalui Zoom, Kamis (15/7/2021) sore.

RS Darurat Butuh Sebulan, Tampung 456 Pasien

Pemerintah pusat berencana menyulap Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali menjadi rumah sakit (RS) darurat bagi pasien konfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan.

Sebelumnya, gedung tersebut digunakan untuk kasus konfirmasi tanpa gejala. Rombongan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau AHD guna mengecek kesiapan, Kamis (15/7/2021) siang.

Baca Juga: Menko Airlangga: Kemajuan Iptek Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi

Kepada wartawan, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, yang mendampingi kunjungan, mengatakan AHD diperkirakan mampu menampung sebanyak 456 pasien. Ruangan untuk pasien akan ditempatkan di lantai dua, sedangkan di lantai satu digunakan untuk ruang high care unit (HCU) dengan kapasitas delapan pasien.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya