SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (8/7/2022).

Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah pelanggan listrik di Wonogiri bertambah dari tahun ke tahun. Namun, masih ada 4.310 rumah di kabupaten tersebut yang belum tersambung jaringan listrik. Mengutip data Go Statistik, Mbangun Wonogiri (Go Sambang), Kamis (7/7/2022), terdapat 338.266 unit rumah di Wonogiri pada 2020.

Angka tersebut tak bertambah pada 2021. Sementara untuk rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 17.413 unit pada 2020 dan bertambah menjadi 13.982 unit pada 2021. Dengan demikian, ribuan RTLH di Wonogiri sudah tersambung listrik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di antara 4.310 rumah yang belum tersambung listrik itu, sebagian berstatus menumpang jaringan listrik tetangga. Atau menumpang saudara saat menggunakan listrik. Pada 2019, jumlah rumah yang belum mendapatkan akses listrik mandiri sebanyak 9.119 rumah.

Jumlah tersebut berkurang karena Kabupaten Wonogiri menerima program bantuan instalasi listrik murah dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, yakni sebanyak 3.741 rumah. Kemudian sebanyak 930 rumah tangga mendapatkan instalasi listrik gratis melalui Dana Desa.

Terakhir, pada Juni 2022, bantuan instalasi listrik gratis diberikan kepada 138 rumah tangga dari PLN wilayah Sukoharjo. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tidak mempunyai wewenang mengalokasikan anggaran untuk bantuan instalasi listrik murah atau gratis kepada warganya.

Baca juga: Cerita Warga Selogiri Wonogiri Gantol Listrik Selama 20 Tahun

Ini Solopos Hari Ini: Menghitung Sisi Gelap Wonogirimenjadi dilema mengingat ada rumah yang tak tersambung jaringan listrik selama puluhan tahun. Seperti rumah tinggal Dila Mariana di Dusun Dukuh, Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri.

Dila mengaku rumah yang ia tempati belum memiliki instalasi listrik mandiri selama lebih kurang 20 tahun. Selama itu, Dila dan keluarganya menumpang listrik pada rumah milk kakek dari suaminya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (8/7/2022).

Jokowi Ingatkan Pehobi Mi dan Roti

MEDAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pehobi mi dan roti dalam pidato Puncak Peringatan ke-29 Hari Keluarga Nasional di Medan, Kamis (7/7/2022). Ribuan juta ton gandum, bahan baku mi dan roti, tak bisa keluar dari negara penghasil.

Pernyataan Jokowi itu terkait dampak konflik Rusia Ukraina yang membuat gandum tidak bisa terdistribusi. Dia mengatakan fenomena kenaikan harga pangan di dunia sudah menyentuh sekitar 30%. Jokowi mengaku menanyakan langsung stok gandum di dua negara itu dalam lawatannya belum lama ini.

Baca juga: Krisis Pasokan Gandum dan Peluang Budi Daya

Di Ukraina, sebutnya, ada stok 22 juta ton gandum ditambah hasil panen baru 55 juta ton. “Artinya 77 juta ton (gandum) enggak bisa dijual,” katanya, dikutip dari siaran langsung siaran Youtube saluran Sekretaris Presiden.

Sementara di Rusia, Jokowi mendapatkan informasi dari Presiden Vladimir Putin bahwa terdapat 130 juta ton stok gandum di negara itu. “Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan gandum Rusia-Ukraina,” tambahnya.

Padahal, lanjut dia, 30-40% gandum dunia diproduksi negara tersebut, plus Belarusia. Jokowi juga mengingatkan naiknya harga pangan akibat konflik dan tersendatnya pasokan pangan telah membuat kelaparan di beberapa negara. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Jumat (8/7/2022).

Warga Minta BST Lewat SMAN 8

SOLO — Sejumlah warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menambah angkutan umum perkotaan (angkuta) atau memperluas layanan bus Batik Solo Trans (BST) yang melewati Mojosongo, khususnya SMAN 8 Solo.

Berdasarkan pantauan Solopos di Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), ada empat permintaan perihal perluasan layanan angkuta. Aduan itu masuk di ULAS pada Rabu (6/7/2022). Salah satunya dari Sapto Sihono. Warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, ini meminta Pemkot menyediakan angkuta dengan rute SMAN 8.

“Karena kami harus berjualan di Pasar Mojosongo. Akses saya hanya menggunakan sepeda motor,” tulis dia. Dinas Perhubungan (Dishub) memberikan respons di laman yang sama. Dishub Solo mengatakan usulan tersebut akan dijadikan bahan pengembangan operasional BST selanjutnya.

Baca juga: Masterplan BST, Prioritaskan Wilayah Soloraya

Permintaan senada disampaikan Bayu Anggoro. Dia mengatakan jalur SMAN 8 Solo membutuhkan angkutan umum. “Anggota dewan yang terhormat, mohon kami dibantu. Mohon menyediakan angkutan umum dari dan ke SMAN 8 Solo. Kami dari Solo selatan tidak punya akses menuju dan ke SMAN 8 Solo. Matur nuwun,” tulis dia.

Sekretariat DPRD (Setwan) juga merespons usulan ini Setwan berjanji akan meneruskan usulan tersebut ke Komisi III DPRD yang membidangi masalah perhubungan. Warga lain atas nama Ngadimin mengeluhkan sulitnya ke SMAN 8 dari Serengan.

“Mas Wali, kami warga panjenengan yang tinggal di Serengan. Kalau anak kami ke SMAN 8, dia kesulitan naik angkutan umum. Mohon dibantu membuka trayek angkutan umum ke SMAN 8 Solo. Matur nuwun,” tulis dia. Dishub juga berjanji akan mempertimbangkan usulan tersebut. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Jumat (8/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya