SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Rabu (14/12/2022).

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diminta lebin banyak melibatkan komunitas untuk menggali dan mengimplementasikan nilai lokal dalam pembangunan setelah penetapan logo baru Solo The Spirit of Java.

Pemkot juga diminta mengedukasi dan memberdayakan warga dalam mengimplementasikan nilai-nilai Jawa serta menyegarkan lagi pengembangan city branding. Pesan itu disampaikan sejumlah tokoh masyarakat setelah ditetapkannya pemenang Lomba Desain Ulang Logo Solo The Spirit of Java dan Maskot Rajamala.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa saran tersebut disampaikan dalam focus group discusion/FGD yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo di Novotel Hotel Solo, Selasa (13/12/2022). Acara pascapenetapan itu menghadirkan narasumber Yudho Taruno Murvanto dengan moderator Irfan Sutikno. Tamu undangan terdiri atas unsur akademisi, pengusaha, praktisi, komunitas, serta media.

Sri Hastjarjo, mewakili akademisi, dalam rilis yang diterima Solopos, Selasa, menekankan pada pelibatan komunitas dalam pertemuan kemarin. “Pelibatan komunitas untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai lokaltak kalah pentingnya dengan upaya para pelaku usaha yang ikut menyosialisasikan brand Solo secara lebih luas,” ujar dia.

Sementara itu, General Manager Petit Hotel Wening Damayanti berharap Pemkot tidak hanya meluncurkan logo dengan brand yang kuat, tapi juga mengedukasi dan memberdayakan masyarakat hingga siap berkontribusi dalam mengimpkementasikan nilai-nilai jiwanya Jawa.

Baca juga: Dipakai sejak Era Jokowi, Logo Solo The Spirit Of Java Diubah di Era Gibran

Mengutip laman surakarta.go.id yang diakses Selasa, kompetisi logo ini didasari beberapa alasan. Salah satunya logo ini akan menjadi landasan baru Pemkot dalam merumuskan program pembangunan ke depan yang mengacu pada nilai-nilai Jawa.

Hal ini sesuai dengan kesimpulan pertem uan representasi stakeholders pada 12 Juli dan 25 Oktober 2022 lalu. Alasan itu sejalan dengan twit Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada 9 Oktober 2022, yaitu walau sebetulnya logo lama masih relevan, namun perlu penyegaran tanpa pengubah tagline dan makna yang terkandung di dalamnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Rabu (15/12/2022).

Wajah Baru Jalur Pedestrian Manahan

SOLO — Apa yang Anda ingat dari sisi utara kompleks Stadion Manahan Solo? Hingga beberapa waktu lalu sisi utara itu didominasi selter pedagang kuliner. Kalau mau berolahraga jalan kaki atau lari di sisi utara biasanya masyarakat harus turun ke jalan karena sebagian jalur pejalan kaki atau pedestrian terasa sempit dengan selter pedagang yang naungannya melebar hingga hampir mepet jalan.

Namun suasana berbeda kini terasa di kawasan itu. Seperti dalam pantauan Solopos, Selasa (13/12/2022). Sejumlah pekerja sibuk mengecat selter yang berderet di pinggir jalur pejalan kaki atau pedestrian di sekitar Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Makin Cakep! Intip Wajah Baru Jalur Pedestrian Manahan Solo yang Hampir Jadi

Sebagian pekerja hilir mudik di jalur pedestrian yang menjadi bagian dari pembangunan selter Manahan. Jalur pedestrian itu terletak di sisi barat dan utara Stadion Manahan.

Jalur pedestrian itu dimulai dari simpang empat Markas Batalyon C Pelopor Brimob atau bekas Mapolresta Solo ke utara hingga simpang tiga warung makan Moro Gandrung di Jl. Menteri Supeno sejauh lebih kurang 300 meter. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (13/12/2022).

TSTJ dan Selter Manahan Molor

SOLO — Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo atau Jurug Solo Zoo dan selter Manahan Solo tak sesuai tahapan atau molor. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta kontraktor pelaksana segera merampungkan proyek fisik tersebut. Hal ini diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (13/12/2022).

Menurut Gibran, faktor cuaca atau musim penghujan memengaruhi progres revitalisasi Jurug Solo Zoo selama beberapa bulan terakhir. Tingginya intensitas hujan menghambat proyek revitalisasi yang dikerjakan mulai 1 September tersebut. “Kami kejar nanti. Ada beberapa kendala cuaca, Tapi, enggak apa-apa. Ya lihat saja seperti apa,” kata dia, Selasa.

Baca juga: Waduh! Progres Melambat, Proyek TSTJ dan Selter Manahan Solo Bikin Ketir-Ketir

Proyek revitalisasi Jurug Solo Zoo melibatkan PT Taman Safari Indonesia. Proyek tersebut mengusung konsep alam terbuka seperti Taman Safari. Beragam fasilitas rekreasi dan atraksi hewan bakal menyokong operasional TSTJ setelah rampung direvitalisasi.

Selain kafe lion dan danau, ada pula perkampungan ala Afrika dan Museum Gesang yang namanya tersohor sebagai maestro musik keroncong Tanah Air sekaligus pencipta lagu Bengawan Solo yang terkenal hingga ke luar negeri. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Rabu (14/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya