SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (5/3/2022).

Solopos.com, SOLO — Kehadiran KRL Jogja-Solo mampu mengurangi angka konsumsi BBM hingga 51,7%. Harian Solopos edisi Sabtu (5/3/2022) mengusung headline terkait kehadiran KRL yang mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

KRL Bangun Budaya

SOLO-Kehadiran Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo tidak berdampak pada percepatan mobilitas masyarakat. Selain menjadi transportasi massal terintegerasi, KRL disebut mampu menimbulkan efisiensi konsumsi energi.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

KRL Jogja-Solo disebut-sebut mampu mengurangi angka konsumsi BBM hingga 51,7%. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam webinar Satu Tahun KRL Jogja-Solo yang diselenggarakan Solopos Media Group (SMG), Jumat (4/3/2022) malam.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Berhasil Dukung Percepatan Mobilitas Harian Masyarakat

Menurutnya, sebelum ada KRL, masyarakat Jogja-Solo sangat mengandalkan transportasi jalan raya untuk mobilitas sehari-hari. “Tingginya pengguna moda angkutan jalan raya berimbas kepada konsumsi bahan bakar minyak. Pemerintah kemudian melakukan elektrifikasi jalur kereta api Jogja-Solo,” kata dia. Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman utama Harian Solopos edisi Sabtu (5/3/2022).

Perang dan Balada Elpiji Indonesia

Invasi Rusia ke Ukraina mulai berdampak pada masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecil yang mengandalkan elpiji nonsubsidi terancam karena dua kali kenaikan harga selama tiga bulan terakhir. Mereka dalam posisi sulit karena tak mungkin menaikkan harga produk jualan di tengah rendahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan catatan Espos, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi kah pertama pada akhir Desember 2021. Angkanya sekitar Rp1.600/kg-Rp2.600/kg. Sementara itu, kenaikan kedua pada Minggu (27/2/2022) sebesar Rp2.000/kg.

Baca Juga: Elpiji Nonsubsidi Naik, Gubernur Jateng Instruksikan Ini

Salah satu bidang usaha yang terkena imbas kenaikan elpiji adalah bisnis kuliner. Supervisor Rumah Makan Blengerr Abdul Mus, Yuni Sulastri, geleng-geleng kepala saat ditanya Espos mengenai kenaikan harga tersebut. Harga elpiji 12 kg yang semula sekitar Rp163.000/ tabung kini melonjak menjadi Rp190.000/kg.

“Kalau ini bukan lagi kenaikan harga ya saya rasa. Tapi ganti harga. Naiknya lebih dari Rp25.000 [per tabung],” kata dia, Jumat (4/3/2022). Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman utama Harian Solopos edisi Sabtu (5/3/2022).

Jangan Berlanjut Hingga Lebaran

SOLO-Mahalnya harga minyak goreng saat ini dikhawatirkan akan terus berlangsung hingga Lebaran nanti. Bahkan ada kekhawatiran harga minyak goreng menjadi semakin mahal ketika menjelang Lebaran.

Salah seorang warga Nayu, Ita, mengatakan kegiatan operasi pasar yang digelar di sejumlah lokasi di Solo cukup banyak membantu masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET). Terkait keberadaan minyak goreng saat ini, dia mengaku tidak begitu sulit.

Baca Juga: Warga Solo Khawatir Masalah Minyak Goreng Berlanjut sampai Lebaran

“Kami bisa juga mengakses lewat aplikasi. Tapi, harganya yang mahal, di atas pasaran. Untuk dua liter sekitar Rp38.000-Rp40.000. Operasi pasar membantu dengan harga standar,” kata dia.

Ita berharap berharap harga minyak goreng tidak semakin tinggi ketika menjelang Lebaran. Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Sabtu (5/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya