SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (28/3/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Kekecewaan dan kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemanfaatan duit negara untuk belanja barang-barang impor merupakan kesalahan kolektif pemerintah. Tren kenaikan impor sudah lama terjadi, bahkan sejak periode pertama pemerintahan Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam acara yang disiarkan melalui channel Youtube Sekretariat Presiden, sempat menyebut kata “bodoh” saking kesalnya. Menurut Jokowi, seharusnya anggaran tersebut dapat digunakan untuk membeli barang-barang produksi dalam negeri.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Dengan begitu akan membuka lapangan pekerjaan yang jika dihitung bisa membuka hingga dua juta lapangan pekerjaan. “Bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita teruskan? Ndak, ndak bisa,” kata Presiden.

Baca juga: Dominasi Produk China di Balik Momen Jokowi Tegur Menteri Terkait Impor

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, mengatakan itu adalah bagian dari fakta kebodohan kolektif yang kemudian dijalankan oleh pemerintah. “Artinya apa? Tidak ada multiplier effect, itu yang kemudian menjadi catatan.”

“Agenda pembangunan infrastruktur kita luar biasa masif. Tetapi pertanyaan kita kemudian kenapa tidak tercipta multiplier effect?” kata Umam dalam dalam diskusi politik, Sabtu (26/3/2022). Dia juga mempertanyakan mengapa sebelum adanya pandemi pertumbuhan ekonomi nasional hanya terjebak pada angka lima persen. Angka tersebut, menurut dia, tidak cukup untuk membangkitkan ekonomi nasional yang memiliki komposisi populasi 270 juta lebih penduduk.

Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus mencapai minimal 6 persen-7 persen agar bisa melakukan peningkatan serapan tenaga kerja. Ekonom asal AS Arthur Okun dalam teori dasarnya menyatakan setiap pertumbuhan ekonomi atau penurunan ekonomi dua persen akan berimplikasi pada terciptanya atau berkurangnya satu persen pengangguran di suatu negara. Selengkapnya baca di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (28/3/2022).

4 Usaha Rintisan Soloraya Masuk Final, 1 Juara

SOLO — Sebanyak empat peserta dari Soloraya berhasil masuk final Hetero for Startup Season 2 di Hetero Space Solo, Minggu (27/3/2022). Para peserta tersebut bersaing dengan seribuan usaha rintisan seluruh Indonesia. Bahkan satu peserta di antaranya meraih Juara III.

Program Hetero for Startup Season 2 merupakan kompetisi yang diprakarsai oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil & Menengah (UKM) yang berkolaborasi dengan Sampoerna untuk Indonesia dan Hetero Space.

Baca juga: Ini Dia 4 Usaha Rintisan Soloraya di Final Hetero for Startup Season 2

Sebanyak 1.600 tim dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi pada kompetisi ini. Sebanyak 20 tim terkurasi menjadi finalis ikut melewati tahap yang telah melewati tahap kamp pelatihan. Ke-20 tim tersebut maju ke tahap final di Hetero Space Solo, Minggu.

Lima tim asal Soloraya adalah salah satunya founder Mie Ayam Wonogiren, Andri Prasetyo, dari Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Mie Ayam Wonogiren merupakan produk mi ayam instan dalam kemasan. Produk ini diklaim menawarkan ayam sehat, alami, praktis, dan higienis. Mi ayam instan menjadi alternatif bagi pecinta mi ayam. Selengkapnya baca di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (28/3/2022).

Pamedan untuk Aktivitas Publik

SOLO — K.G.P.A.A. Mangkunagoro X, Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, mengatakan Pamedan Pura Mangkunegaran akan dijadikan ruang aktivitas publik. Hal itu disampaikan Bhre seusai bekerja bakti membersihkan pamedan, Jumat (26/3/2022). “Jadi area pamedan ini kan tempat berkumpul beraktivitas, dan berkegiatan, misalnya masyarakat di sini. Ke depannya untuk event, tempat berolahraga, dan sebagainya,” jelas Bhre saat diwawancara, Jumat.

Pamedan menurut kamus Bausastra karya W.J.S, Poerwadarminta berasal dari bahasa Kawi. Pamedan berarti pelataran atau alun-alun. Secara fungsi, pamedan merupakan area latihan prajurit pasukan Mangkunegaran yang lokasinya bersebelahan dengan bangunan Kavallerie Artillerie.

Kini, pamedan difungsikan sebagai area parkir. Bhre mengatakan pamedan nantinya tak hanya untuk area parkir, namun juga menjadi kawasan yang bisa diakses publik. Rencana tersebut salah satunya didukung dengan agenda kerja bakti yang dilakukan bersama elemen Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Baca juga: MN X Ingin Pamedan Pura Mangkunegaran Jadi Ruang Aktivitas Publik

“Ke depan kami ingin ini menjadi tempat berkegiatan sehari-hari. Masyarakat bisa ke sini, ya berkumpul, olahraga, sehari-hari. Ya memang sudah jalan untuk beberapa waktu ini, olahraga pagi-pagi. Nah kami ingin itu berlanjut, kami sama-sama bisa berkegiatan di Pamedan,” imbuh Bhre.

Rencana membuka pamedan untuk ruang aktivitas publik merupakan salah satu upaya agar Pura Mangkunegaran semakin dekat dengan masyarakat. Event-event yang digelar di Mangkunegaran juga menjadi media penghubung agar Mangkunegaran semakin dikenal publik.

“Ya betul, ini cara yang sangat baik untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Dengan event-event yang direncanakan, kesempatan bagi kami memperkenalkan kebudayaan Mangkunegaran. Untuk bisa mendekatkan diri dengan masyarakat,” jelas dia. 

Sebagai pemimpin Mangkunegaran, Bhre berharap masyarakat mempunyai rasa memiliki Mangkunegaran. Dengan rasa memiliki, Bhre ingin masyarakat juga turut merawat. Selengkapnya baca di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Senin (28/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya