SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (28/12/2021).

Solopos.com, SOLO — Persis Solo menyusul RANS Cilegon FC yang lebih dulu memastikan meraih tiket promosi ke Liga 1 setelah Laskar Sambernyawa mengandaskan perlawanan Dewa United di babak semifinal Liga 2.

Harian Solopos edisi Selasa (28/12/2021) mengusung headline terkait kembalinya Persis Solo ke kasta tertinggi Liga Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kembali ke Kasta Tertinggi

BOGOR-Laskar Sambernyawa memastikan diri promosi ke Liga 1 setelah mengalahkan Dewa United dengan skor 2-1 dalam babak semifinal Liga 2 2021 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, pada Senin (27/12/2021) malam.

Persis menyusul RANS Cilegon FC yang lebih dulu memastikan tiket ke babak final setelah melumat PSIM Jogja dengan skor 3-0. Ini merupakan catatan pencapaian baru bagi Persis dan mengakhiri penantian panjang selama 14 tahun untuk menembus level tertinggi kompetisi sepak bola nasional.

Baca Juga: 14 Tahun Penantian, Persis Solo Memastikan Lolos Liga 1

Kali terakhir Persis Solo tampil di kasta tertinggi adalah saat berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia 2007 atau yang dikenal dengan Liga Djarum Indonesia. Saat itu, kompetisi diikuti 36 tim dan Persis berada di Wilayah Timur.

Persis dalam kompetisi itu hanya finis di peringkat ke-11 dengan poin 43 dari 34 laga yang telah mereka jalani. Juara Liga Djarum Indonesia 2007 diraih Sriwijaya FC dengan Zah Rahan Krangar dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan Cristian Gonzales menjadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol.

Sementara itu, di kancah Liga 2 Indonesia, sebelum musim ini, perjalanan Persis hanya mentok di fase delapan besar, yaitu pada musim 2017. Kebangkitan Persis tak lepas dari akuisisi klub.

Baca Juga: Ribuan Suporter Konvoi Rayakan Keberhasilan Persis Solo Lolos Liga 1

Kaesang Pangarep, Kevin Nugroho, dan Erick Thohir, mengambil alih kepemilikan Persis dan menjadi modal awal pembentukan skuat hingga menjadi seperti hari ini. Perjalanan menuju semifinal pun tidak mudah karena Persis beberapa kali kehilangan poin.

Di Halaman Soloraya, Harian Solopos mengusung headline terkait polemik kepemilikan tanah Sriwedari.

Gibran Tak Merasa Dijerumuskan

SOLO-Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, kembali menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kawasan Sriwedari. Ia juga menampik pernyataan ahli waris yang menyebut dirinya tengah dijerumuskan.

Koordinator Ahli Waris Tanah Sriwedari Solo, Joko Pikukuh Gunadi, menilai rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menata dan membangun kawasan Sriwedari pada 2022 sebagai bentuk kepanikan lantaran kalah dalam proses hukum. Gunadi mengandaikan jika dirinya adalah Wali Kota Solo, ia akan mengganti Kabag Hukum Setda Solo, Eni Rosana.

Baca Juga: Pemkot Solo Dituding Sebar Provokasi dan Berita Bohong soal Sriwedari

Kabag Hukum Setda Solo dinilai telah menjerumuskan Wali Kota Solo dalam kasus tanah Sriwedari. “Itu kan menjerumuskan. Alasannya, pertama itu sudah terjadi pembangkangan, terjadi pelecehan terhadap lembaga pengadilan. Tolong dicatat, eksekusi itu yang punya hajat adalah negara melalui lembaga peradilan,” kata dia.

Terpisah, kuasa hukum tanah Sriwedari, Anwar Rachman, menyebut Pengadilan Negeni (PN) Solo telah melaporkan permasalahan tersebut kepada Presiden RI No: W12-U2/2302/ PDT.04.10/111/2020 tertanggal 16 April 2020. Laporan menyebut legalitas tanah, asal-usul tanah, luas tanah, letak tanah, serta bukti-bukti kepemilikan tanah Sriwedari yang telah diperiksa dan disidangkan secara terbuka sejak 24 September 1970 dan saat ini perkara telah selesai karena sudah ada putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap. Semua upaya hukum telah tertutup/habis.

Masih di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan berita terkait serbuan wisatawan ke Pasar Gede Solo.

Buah dan Teh Oplosan Laris Manis

SOLO—Transaksi di Pasar Gede Solo meningkat selama masa Natal 2021 dan menjelang tahun baru 2022. Salah satu pedagang buah, Tami, 53, menjelaskan penjualan parcel buah meningkat sejak 20 Desember 2021. Puncaknya terjadi mendekati Natal.

“Bersyukur Gusti Allah kasih rezeki yang cukup. Ada peningkatan dan lebih ramai dari hari biasa,” kata dia kepada Espos, Senin (27/12/2021). Harga parcel buah tergantung pemesanan, Rp200.000 sampai Rp1 juta.

Baca Juga: Wisatawan Serbu Kuliner Pasar Gede Solo, Mayoritas dari Luar Daerah

Para pelanggan membeli pada hari itu juga atau memesan dulu melalui WhatsApp. Pelanggannya merupakan warga Solo. Harga buah merangkak naik dar pemasok karena banyaknya permintaan sejak menjelang Natal.

Pedagang oleh-oleh, Siti Maryam, 69, mengatakan sejumlah wisatawan membeli oleh-oleh khas Pasar Gede, seperti teh oplosan, sambal pecel, kerupuk kulit, dan abon. Omzet penjualannya pulih sejak empat bulan terakhir.

Siti mengatakan banyak pengunjung pasar yang membeli teh oplosan. Teh oplosan yang dia jual merupakan teh dengan enam merek berbeda yang dikemas dalam plastik bening. Adapun harga kemasan teh oplosan Rp25.000 per kemasan. Siti menjelaskan konsumen mengoplos teh enam merek tersebut sesuai selera.

Baca Juga: Cita Rasa Tiada Tanding, Teh Oplosan Khas Solo Banyak Diburu Pelancong



“AlhamduliIlah setiap hari ada yang beli. Seharian bisa laku 20-30 bungkus. Ada yang membeli sampai 10 bungkus untuk oleh-oleh,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya