SOLOPOS.COM - Koran edisi Jumat (21/2/2014)

Solopos.com, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta yang juga santer didorong menjadi calon presiden, Joko Widodo (Jokowi), mengaku disadap. Dia baru mengetahui penyadapan di rumah dinasnya di Kawasan Menteng, Jakarta, sejak Desember 2013.

Berbekal detektor, Jokowi menemukan tiga alat penyadap, masing-masing di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan untuk rapat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akil Emosi Didakwa Terima Rp57 Miliar

JAKARTA—Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, tak bisa menyembunyikan emosinya saat didakwa menerima suap hingga Rp57,78 miliar plus US$500.000 terkait pengurusan 11 sengketa pilkada di MK (selengkapnya lihat grafis).

Dakwaan ini dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pulung Rinandoro dalam sidang perdana Akil sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (20/2).

Mereka Rela Tidur di Emper Jalan

Panas terik matahari di Kota Solo, Kamis (20/2), tak menghalangi kekhidmatan ribuan pengunjung Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi mendengarkan tauziah dari para ulama.

Kanopi yang dipasang panitia hanya mampu menaungi separuh pengunjung. Berderet tikar dan karpet dipasang di sepanjang Jl. Kapten Mulyadi hingga di gang-gang kecil di sekitar Masjid Ar Riyadh, Pasar Kliwon. Terpaan abu vulkanis sisa erupsi Gunung Kelud tak membuat goyah, meskipun mereka tidak mengenakan masker.

Minimarket Ilegal Nekat Buka

Solo—Langkah penertiban tampaknya tak membikin jera sejumlah pengelola minimarket nakal di Kota Solo. Meski pekan lalu telah disemprit untuk menutup sementara usaha mereka, beberapa minimarket masih nekat buka.

Pantauan Espos, Kamis (20/2), sedikitnya ada empat minimarket yang ngeyel meski sudah diperingatkan Pemkot. Minimarket tersebut terletak di Jl. Ronggowarsito (depan PKU Muhammadiyah), Jl. Kolonel Sutarto (sekitar RS dr. Moewardi), Jl. Kolonel Sugiyono (Sekip) dan di bilangan Jl. Ki Mangunsarkoro (Kantor Pos). Sejumlah toko ini beroperasi seperti biasa meski telah diminta tutup sementara. Pekan lalu, Satpol PP menertibkan 17 minimarket yang terbukti belum mengantongi izin operasional.

Tenaga Honorer Diminta Tunggu Hingga Maret

SRAGEN—Jumlah tenaga honorer kategori 2 (K2) di Sragen yang melakukan aksi mogok kerja diklaim bertambah. Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, meminta para tenaga honorer tersebut menunggu hasil sosialisasi Undang Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) di Semarang, 3 Maret mendatang.

Ketua Tenaga Honorer Pemkab Sragen, Suwarso, saat diwawancarai wartawan, Kamis (20/2), di Karangmalang, Sragen mengatakan mogok massal akan terus dilakukan. Dia mengklaim tenaga honorer yang mogok kerja kini menjadi 400 orang, sedangkan sehari sebelumnya baru 300 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya