SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos Edisi Senin (11/5/2020)

Solopos.com, SOLO -- Pandemi virus corona membangkitkan rasa kemanusiaan di kalangan masyarakat Soloraya. Hal itu tergambar dalam headline halaman 1 Harian Umum Solopos Edisi Senin (11/5/2020) dengan judul "Jimpitan untuk Kemanusiaan".

Berita tersebut mengisahkan bagaimana warga Dukuh Girimulyo, Desa Tibayan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggalang dana lewat jimpitan. Dana terkumpul selanjutnya digunakan untuk membantu warga yang tidak berpenghasilan karena pandemi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saban hari, emak-emak Girimulyo bergiliran mengambil jimpitan dari rumah warga. Nilai jimpitan minimal Rp500 per keluarga.

Pasien Positif Covid-19 asal Kebonarum Klaten Ternyata Bakul Sayur

“Kegiatan mengambil jimpitan itu dilakukan setiap siang dan sudah berlangsung lebih dari dua bulan terakhir. Untuk nilai minimalnya per keluarga Rp500, tetapi realisasinya kebanyakan lebih dari itu,” kata salah satu ibu-ibu Girimulyo, Winarni, 43, saat ditemui wartawan di Desa Tibayan, Minggu (10/5/2020).

Uang hasil  jimpitan itu dikumpulkan ke sukarelawan yang sudah dibentuk di Dukuh Girimulyo yang meliputi wilayah RT 018/RW 010. Wilayah itu dihuni sekitar 75 keluarga.

Uang jimpitan dibelanjakan beras yang kemudian disalurkan kepada warga dukuh setempat. Sasarannya, warga terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi seperti pedagang yang tak bisa lagi berjualan.

Kronologi Kebakaran di Indomaret Sondakan Solo: Ada Ledakan di Belakang AC

Selain jimpitan, warga berupaya lain untuk mendapatkan tambahan dana guna pengadaan sembako. Upaya itu meliputi berjualan martabak melalui media sosial dan donasi.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran sebagai lauk warga, masyarakat Dukuh Girimulyo menyiapkan bantuan budi daya sayuran ke masing-masing keluarga. Sayuran itu seperti kangkung, cabai, bayam, serta terong.

Saban keluarga mendapatkan bibit sayuran yang ditempatkan dalam polybag. Warga tinggal merawat tanaman sayuran tersebut.

Roy Kiyoshi Konsumsi Psikotropika Karena Cemas Covid-19

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Jekek Jamin Tak Halau Pemudik

Solopos Edisi Senin mengetengahkan informasi tentang nasib pemudik. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menjamin pemudik yang sudah sampai di perbatasan Wonogiri tak akan dihalau atau diminta putar balik.

Mereka dipersilakan menuju tempat tujuan dengan syarat harus disiplin menjalankan protokol pencegahan penularan virus corona (Covid-19), seperti karantina mandiri.

Bupati memastikan aparat Polres Wonogiri yang bertugas di pos komando (posko) terpadu perbatasan tak menghalau pemudik.

Bupati Wonogiri Tegaskan Tak Tolak Pemudik, Tapi...

“Apa pun risikonya itu masyarakat kami, akan kami terima dengan semua konsekuensinya. Soal pencegahan penularan Covid-19 menjadi tanggung jawab semua pihak. Masyarakat harus menjaga sikap [disiplin laksanakan protokol], tokoh masyarakat intensif mengedukasi, pemerintah harus melahirkan kebijakan. Kalau ini berjalan dengan baik [wabah Covid-19] akan selesai,” ucap Bupati, awal Mei 2020.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Pembatasan Sosial Berbasis Komunitas

Halaman 1 Solopos Edisi Senin menginformasikan perkembangan terakhir infeksi virus corona di Indonesia. Ada grafis detail untuk wilayah Jawa Tengah.

Indonesia dinilai perlu menerapkan aturan tegas soal keharusan mencegah penyebaran Covid-19. Selama ini, aturan seperti cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak, masih bersifat imbauan.

Video Viral! Ditegur Soal Masker, Seorang Pemuda Ngamuk dan Pukul Warga

“Masak hari gini gugus tugas masih mengimbau. Itu sih sudah tahu masyarakat bahwa kasus akan menurun kalau patuh, tapi kenyataannya enggak. Kalau kita lihat, misal ini menggunakan Google Map, itu seluruh Indonesia cuma 50% yang patuh,” kata epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, Sabtu (9/5/2020).

Selama ini, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hanya dari pemerintah ke masyarakat. Untuk itu, Pandu menyarankan PSBB berbasis komunitas.



Hal itu sejalan dengan karakter masyarakat Indonesia yang memiliki solidaritas tinggi. PSBB berbasis komunitas bisa diterapkan di masyarakat dalam lingkup kecil, misalnya tingkat RW.

Update Data Covid-19 Indonesia: Kasus Positif Tembus 14.032, Sembuh 2.698 Orang

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Penerima BST Tak Boleh Ambil Sembako

Di halaman Soloraya, Solopos Edisi Senin menginformasikan dinamika pembagian bantuan langsung tunai di Kota Solo.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, meminta warga terdampak Covid-19 untuk memilih antara paket sembako bantuan dari Pemkot atau BST dari pemerintah pusat.

WHO Bakal Punya Aplikasi Pemantau Gejala Covid-19

Mereka tidak boleh mengambil keduanya guna pemerataan. Hal itu disampaikan Rudy, panggilan akrabnya, saat pendistribusian logistik Jaring Pengaman Sosial (JPS) dalam penanganan tanggap darurat pandemi Covid-19 tahap kedua dan BST di kompleks PAU Pedaringan, Minggu (10/5/2020).

Ia menyebut data penerima bantuan logistik berupa sembako tahap kedua sama dengan tahap yang pertama pada awal April lalu. Namun, warga yang sudah menerima undangan pengambilan BST tidak boleh menerima paket sembako Pemkot.

“Warga yang sudah menerima undangan pengambilan BST, kami persilakan memilih. Kalau memilih BST, maka bantuan sembako tahap kedua tidak akan kami berikan. Sekalipun bulan lalu sudah mendapatkan bantuan tahap pertama," kata dia.

Baca selengkapnya di E-Paper Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya