SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Selasa (19/7/2022).

Solopos.com, JAKARTA — International Monetary Fund (IMF) memberi saran agar Indonesia tidak memberi subsidi kepada orang kaya. Sebab, itu menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi menjadi tidak maksimal.

Hal itu disampaikan Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, saat berkunjung di pusat perbelanjaan Sarinah, Minggu (17/7/2022). Dia didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Georgieva mengatakan Indonesia berhasil mencatatkan kinerja perekonomian yang baik ketika pandemi Covid-19. Itu tercermin dari catatan pertumbuhan ekonomi yang terjaga positif. Namun, dia menilai bahwa kinerja itu dapat terus meningkat jika terdapat penyaluran subsidi yang lebih baik.

Saat ini, sambung dia, Indonesia memberikan subsidi secara umum sehingga siapapun bisa menikmatinya. Misalnya, semua orang bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) dan liquid petroleum gas (LPG) 3 kilogram bersubsidi, termasuk orang kaya.

“Sangat penting bagi kebijakan fiskal Indonesia untuk tetap fokus dalam memberikan bantuan dengan sasaran yang tepat. Bukan dengan memberikan subsidi kepada semua orang termasuk yang kaya, tetapi fokus kepada mereka yang sangat membutuhkan,” ujar Georgieva.

Baca juga: Bangkit dengan Koperasi dan UMKM

Menurutnya, penyaluran subsidi yang berlaku umum itu menimbulkan beban anggaran yang terlalu besar. Imbasnya, belanja itu mendorong kenaikan inflasi (push-inflation). Georgieva pun menilai bahwa kebijakan Indonesia dalam melakukan burden sharing, melalui kerja sama antara pemerintah dengan Bank Indonesia, merupakan langkah yang tepat.

Meskipun kebijakan tersebut akan berakhir pada tahun ini, Georgieva menilai bahwa burden sharing elektif untuk menjaga kondisi perekonomian dari tekanan global. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (19/7/2022).

Alarm Ketahanan Pangan Berkedip

SOLO — Sejumlah pihak mulai mengingatkan ancaman ketahanan pangan agar disikapi Indonesia dengan sikap penuh waspada. Sementara itu, stok komoditas pangan seperti beras di Soloraya disebut aman hingga akhir 2022.

Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mendukung pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani tentang, ketahanan ekonomi global. “Tapi dalam jangka menengah dan panjang kita harus waspada terhadap masalah pagan kita. Juga efisiensi anggaran, serta efektivitas dan penguatan koordinasi antar lembaga dan kementerian,” katanya, Senin(18/7/2022).

Menkeu, pekan lalu, menerangkan kondisi ekonomi Indonesia sebagai sikap atas publik yang gelisah krisis ekonomi di Sri Lanka merembet ke Indonesia. Menkeu menerangkan kondisi ekonomi Indonesia lebih optimistik. Namun, Gobel mengingatkan masyarakat tetap terbebani oleh kenaikan harga BBM dan harga komoditas pangan.

Baca juga: Warga Sragen Tak Akan Kelaparan, Beras Surplus 145.902 Ton/Tahun

“Dalam situasi ini  kita juga bersyukur ketersediaan beras dan harga beras masih tercukupi oleh petani kita dan harganya terkendali, Inilah yang menjadi pengaman sesungguhnya,”katanya. Namun harga cabe, tomat, sayur-mayur, daging, telur, minyak goreng, dan susu sudah melejit karena panen yang terganggu oleh kemarau yang basah serta karena kondisi global.

“Climate change (perubahan iklim) ini akan terus mengganggu di masa depan. Jadi perlu inovasi dalam bercocok tanam serta gotong-royong masyarakat untuk memenuhi kebutuhan daging, telur, cabe, tomat, dan sayur-sayuran lainnya,” katanya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Selasa (19/7/2022).

Omzet Tertinggi Selama Juli

SOLO — Omzet pedagang Ngarsapura Night Market di lokasi baru JI. Bhayangkara, Sriwedari, Laweyan, Solo, paling tinggi selama Juli 2022. Lokasi sementara itu akan digunakan hingga Desember 2022 mendatang. Demikian catatan Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Dinas Koperasi UKM Perindustran Solo, Rini Indriyani.

“Lokasi Jl. Bhayangkara dimulai pada 16 Juli kemarin. Hasilnya bagus dilihat dari omzet penjualan. Selama Juli justru tertinggi pada 16 Juli kemarin,” kata dia, Senin (18/7/2022). Dia mengatakan omzetnya sekitar Rp57 juta pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Baca juga: Pindah Lokasi, Pedagang Sebut Night Market Ngarsopuro Solo Tetap Ramai

Ada sekitar 200 pedagang yang tergabung di paguyuban pedagang Ngarsapura Night Market. Rini menjelaskan lokasi Pasar Malam Ngarsapura dipindah ke Sriwedari sebagai dampak proses penataan koridor sepanjang Ngarsapura hingga Gatot Subroto.

“Dari timeline pembangunan akan selesai di Desember,” jelas dia. Terkait aktivitas jual-beli di Ngarsapura Night Market, akun Instagram @dinkopukmperinsurakarta dipenuhi pertanyaan warga perihal izin berjualan di lokasi yang baru. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Selasa (19/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya