SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Jumat (17/12/2021).

Solopos.com, SOLO — Pemerintah mengumumkan virus SARS CoV-2 varian Omicron (B.11.529) sudah terdeteksi di Indonesia.

Harian Solopos edisi Jumat (17/12/2021) mengusung headline terkait imbauan kepada masyarakat supaya tidak panik menyusul adanya temuan pertama varian Omicron di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jangan Panik, Tetap 5M

JAKARTA-Pemerintah mengumumkan virus SARS CoV-2 varian Omicron (B.11.529) sudah terdeteksi di Indonesia. Meskipun itu adalah kasus pertama yang terungkap, ahli menduga sebelumnya sudah ada penularan yang tak terdeteksi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kronologi penemuan kasus Omicron pertama di Tanah Air. “Kemenkes tadi malam [Rabu, 15/12/2021] mendeteksi ada pasien, N inisialnya, terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember [2021],” kata Menkes melalu konferensi pers, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Hasil Studi: Omicron Tumbuh 70 Kali Lebih Cepat di Jaringan Bronkial

Menkes melanjutkan data-data sampel dani pasien tersebut sudah dimasukkan ke GISAID. Kasus itu sudah dikonfirmasi kembali dan pasien tersebut dinyatakan benar terjangkit Covid-19 varian Omicron. Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pasien N tersebut adalah pekerja kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Temuan kasus Omicron pertama di Indonesia ini berawal dari pemeriksaan sampel rutin tim Wisma Atlet pada 8 Desember 2021 lalu. Hal itu dilakukan sebagai bagian dan rutinitas para pekerja di sana.

Masih di halaman depan, Harian Solopos menyajikan berita terkait penetapan gamelan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Dari Solo Menuju Pengakuan UNESCO

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan gamelan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Momen penting bagi pelestarian kebudayaan Nusantara ini tak lepas dani peran para seniman dan pegiat budaya Kota Solo.

Penetapan itu dilakukan UNESCO melalui sidang sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis, Rabu (15/12/2021). Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, maestro gamelan mendiang Rahayu Supanggah telah mengusulkan gamelan sebagai WBTB Indonesia pada 2014 silam.

Baca Juga: Selamat! Gamelan Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Pada 2016, atas permintaan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Solo saat itu, Sri Rochana, mendiang Supanggah kemudian membentuk tim penyusun naskah gamelan untuk dikompetisikan. Tujuannya diajukan dalam kompetisi UNESCO.

Anggota tim sebagian besar merupakan dosen Karawitan dan Etnomusikologi ISI Solo. Mereka juga bagian dari komunitas Garasi Seni Benawa milik mendiang Panggah. Salah satu anggota komunitas Garasi yang juga tim penyusun naskah akademik yakni Rusdiyantoro.

Di halaman Soloraya, Harian Solopos menyajikan headline terkait dipercepatnya program vaksinasi anak.

Vaksinasi Anak Dipercepat

SOLO-Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Dari yang semula dijadwalkan pada 24 Desember, dimajukan mulai 21 Desember.

Nantinya, program tak hanya bergulir di sekolah tapi juga fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) guna memperluas capaian. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sasaran vaksinasi kategori usia itu mencapai 57.000-an. Namun, priontas utamanya adalah siswa TK, kelas 3, 4, dan 6.

Pasalnya, siswa kelas I, 2, dan 5 baru saja mendapatkan vaksin campak (Measles) dan Rubella (MR), Td (Tetanus ditteri), serta DT (Diften Tetanus) dalam bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). “Kami mengatur jarak empat pekan dan tanggal siswa menerima vaksin program BIAS. Nanti ada yang di sekolah dan di rumah sakit (RS). Kami akan mengaturnya dengan Dinas Pendidikan (Disdik),” kata dia, kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Dimulai Akhir Desember, Ini Sasaran Prioritas Vaksinasi Anak Sukoharjo

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan alasan vaksinasi tak hanya dilakukan di sekolah di antaranya adalah jumlah sumber daya manusia (SDM), jaringan internet sekolah, dan hitungan jarak pasca BIAS. Sejumlah sekolah belum merampungkan program tersebut, sehingga dipastikan baru mendapat jatah vaksinasi Covid-19 pada tahun depan. la memperkirakan laju vaksinasi per hari untuk kategori itu maksimal 3.000-an suntikan.

“Puskesmas yang lebih tahu datanya sekolah mana saja yang sudah selesai BIAS. Mereka yang mengatur jadwal. Jaringan internet juga harus kami pastikan aman, karena dosis yang disuntikkan harus langsung masuk PCare (Primary Care),” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya