SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Selasa (5/1/2021).

Solopos.com, SOLO--Koran Solopos Hari Ini edisi Selasa (5/1/2021) mengulas tentang gerak cepat persiapan vaksinasi.

Pemerintah pusat bergerak cepat memulai persiapan vaksinasi Covid-19 meski izin penggunaan darurat belum terbit.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hapus Stigma, Cegah Penularan Covid-19

Sebanyak 31.255 tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Tengah ditargetkan menjalani vaksinasi pertengahan Januari 2021, termasuk 2.182 orang di Solo.

Solo menjadi salah satu prioritas di Jateng selain Kota Semarang dan Banyumas. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, saat menggelar konferensi pers secara daring, Senin (4/1/2021).

Yulianto mengatakan, pada tahap pertama, Jateng mendapat jatah 62.560 dosis vaksin jenis Sinovac.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Keriuhan Siswa Kembali ke Gawai

Suasana SMPN 2 Klaten sepi meski semester genap sudah dimulai. Ruang-ruang kelas kosong. Hanya terlihat guru dan karyawan sekolah yang mengisi sepinya suasana SMP berlokasi di Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan itu.

Metode pembelajaran yang sebelumnya sempat digelar secara tatap muka, memasuki awal semester genap ini digelar secara daring. Keriuhan pembelajaran yang sempat mengisi ruang kelas kini kembali berpindah ke layar gawai maupun laptop.

Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe Kurangi Ukuran Produk

Kepala SMPN 2 Klaten, Ismadi, mengatakan rutinitas pembelajaran kembali sepenuhnya dilakukan daring mematuhi SE gubernur ditindaklanjuti SE Kepala Disdik Klaten yang salah satu isinya menunda pembelajaran tatap muka jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, dan Dikmas. Situasi Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) termasuk Klaten cenderung meningkat menjadi alasan pembelajaran digelar secara daring.

“Untuk menghindari risiko dan mengutamakan keselamatan anak didik beserta guru, akhirnya diputuskan pembelajaran kembali ke daring pada awal semester genap,” kata Ismadi saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (4/1/2021).

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

PTM Bisa Digelar Asalkan...

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebut pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) masih menunggu perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bengawan. Apabila dalam dua pekan berturut-turut penambahan berkutat di angka kurang dari 10, maka sekolah bisa segera dibuka. Keputusan tersebut bakal dituangkan dalam Surat Edaran (SE) yang terus diperbarui setiap dua pekan sekali.

Hingga Senin (4/1/2021), Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo mencatat kumulatif 5.133 orang. Tambahan per harinya stabil di atas 50an kasus.

“Keputusan sekarang, PTM dimulai apabila yang terpapar Covid-19 per harinya kurang dari 10 selama dua pekan berturut-turut. Dan kalaupun memulai PTM, itu belum 100%. Seperti uji coba kemarin 50:50 dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Rudy, sapaan akrab walikota, Senin pagi.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

Mengenang Sosok Senior Dunia Pedalangan

Dunia pewayangan Solo berduka. Tokoh senior mereka, Bambang Murtiyoso, 74, tutup usia, Minggu (3/1/2021). Mendiang Bambang selama ini dikenal sebagai pemikir dan kritikus seni pedalangan. Lahir dan besar dari keluarga seniman, dia memutuskan kuliah di Jurusan Pedalangan Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Solo -sekarang ISI Solo- selepas lulus sekolah.

Dilanjutkan kuliah pasca sarjana S-2 bidang Pengkajian Seni Pertunjukan di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, dan S-3 bidang Linguistik di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Rekan sejawatnya mengenal Bambang sebagai sosok yang detail dalam hal kritik pedalangan. Tulisannya tajam dan mengena. Sejumlah dalang pernah jadi sasaran kritiknya. Termasuk Ki Manteb Soedarsono, dan Ki Blacius Subono.

Blacius Subono yang akrab disapa Pak Bono, Senin (4/1/2021), mengatakan pada tahun 2000an Ki Manteb pernah mengajak mendiang untuk ikut pentas setahun penuh demi mendapatkan masukan soal gayanya saat mendalang. “Diajak terus selama setahun penuh untuk mendapat kritikan. Diberi saran, dibicaran, begitu. Karena kebetulan Pak Manteb ini orangnya senang dikritik,” kenang Pak Bono yang kala itu juga ikut nyantrik bareng Ki Manteb.

Selengkapnya baca E-paper Solopos.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya