SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (16/1/2023).

Solopos.com, SOLO — Meski diwarnai hujan, acara kirab budaya Grebeg Sudiro 2023, Minggu (15/1/2023), disambut meriah ole ribuan warga setelah dua tahun tak digelar karena pandemi Covid-19. Dari pantauan Solopos.com, penonton bertahan saat hujan mengguyur.

Yang membawa payung mengembangkan payungnya, yang membawa mantel hujan pun mengenakannya, namun yang tak membawa alat pelindung apa pun juga tak bergeser dari tempat mereka di lokasi pusat kegiatan di depan Pasar Gede. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa, bersama para pejabat lainnya tiba di panggung. Terlihat pula Ketua DPC PDIP Solo, FX. Hadi Rudiyatmo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Grebeg Sudiro merupakan ritual budaya untuk menjunjung nasio nalisme, pluralisme, kebhinekaan dan interversi sosial khususnya di Solo. Mensinergikan budaya Jawa dan Tionghoa serta mendukung program-program Kota Solo sebagai Kota Budaya dan Pariwisata,” ucap ketua panitia, Arga Dwi Setyawan, dalam sambutannya.

Kirab Budaya Grebeg Sudiro diikuti 56 kelompok kesenian yang tampil sesuai tema Merajut Harmoni dalam Kebhinnekaan. Aneka bentuk kesenian paduan Jawa, Tionghoa, dan sejumlah daerah lainnya di Indonesia tampil dalam kirab tersebut.

Misalkan saja ada sanggar seni Kadipiro Kecamatan Banjarsari, Buto Gedruk Turonggo Sakti, Paguyuban Mas dan Mbak Jajar, Sanggar Tari Jingkrak, dan tarian topeng ireng dari Boyolali.

Ada pula penampilan kelompok barongsai Macan Putih dari Sudi roprajan dan barongsai dari Polresta Solo. Saat tampil di depan panggung utama mereka mendapat angpau dari Wali Kota Solo dan para pejabat lainnya.

Sejumlah RW di wilayah Kelurahan Sudiroprajan menampilkan aneka gunungan. Ada yang membawa gunungan gembukan dan janggelut, gunungan buah, gunungan jajan pasar, dan sebagainya.

Rombongan kirab menempuh jarak sejauh lebih kurang 1,5 km, mulai dari Pasar Gede ke arah kantor Telkom, berbelok ke arah Ketandan, menyusuri kawasan Sudiroprajan hingga kembali ke Pasar Gede lagi. Puncak kirab adalah saat isi seluruh gunungan dibagikan di Pasar Gede. Warga pun tumpah ruah berebut gunungan aneka makanan khususnya kue keranjang. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (16/1/2023).

“Porseni Wujud Ekspresi untuk Majukan Negara”

SOLO — Jamuan makan malam bagi para kontingen peserta Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) NU digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, Minggu (15/1/2023) malam. Acara ini dihadiri antara lain oleh Rais ‘Aam Pengurus Besar NU, K.H. Miftachul Akhyar, Wali Kota Solo, Gibran Rakabumi Raka, Wakil Wali Kota Teguh Prakosa, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang biasa dikenal dengan nama Yenny Wahid.

Gibran datang berbarengan dengan K.H. Miftachul A khyar sekitar pulul 20.00 WIB. Dia langsung diajak berfoto bersama para peserta jamun makan. Ketua panitia Porseni NU, Nusron Wahid, mengatakan acara ini bisa menjadi ajang bagi pemuda NU agar bisa berkompetisi dengan sportif.

“Acara Porseni kali ini agar anak muda NU bisa meningkatkan tidak hanya soal keilmuan, namun juga di bidang olahraga dan seni,” katanya, dalam sambutan. Nusron mengatakan kegiatan Porseni akan dibagi menjadi sejumlah mata kegiatan seperti pertandingan olah raga dan kompetisi kemampuan keilmuan dan keterampilan, dan kegiatan pendukung seperti pameran UMKM dan sejumlah lomba untuk umum.

Sedangkan Gibran berharap acara Poraseni NU kali ini bisa berdampak baik dengan keadaan Kota Solo. “Apalagi ini kan acaranya lama ya, banyak pendatang,” katanya kepada wartawan. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (16/1/2023).

Pengeluaran Perumahan Rp547.707 /Bulan

SOLO — Perumahan dan fasilitas rumah tanga menyumbang rata-rata pengeluaran per kapita terbesar untuk kebutuhan bukan makanan, yaitu sebesar Rp547.707/bulan. Pandemi Covid-19 memicu kebutuhan pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan meningkat sehingga menyumbang inflasi keseluruhan IHK di Kota Solo.

“Jika ditelisik lebih lanjut, penyumbang perubahan kenaikan IHK tersebut didominasi sumbangan subsektor pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan. Fenomena Covid-19 membuat penduduk Kota Solo harus bekerja dari rumah [WFH] yang dilanjutkan dengan sistem kerja hybrid.”

“Itu membuat mereka merasa harus nyaman tinggal di rumah selama bekerja. Jadi rumah tidak menjadi sekadar tempt melepas lelah pada waktu malam hari, tetapi kegiatan dari pagi hingga malam menjelang mereka lakukan di rumah.”

“Usaha untuk meningkatkan rasa nyaman tersebut membuat permintaan terhadap barang-barang yang berhubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan meningkat. Ini penjelasan yang menjadikan salah satu subsektor penyumbang inflasi,” paparnya kepada Solopos, Minggu (15/1/2023). Selengkapnya di halaman Ekonomi Bisnis Harian Solopos edisi Senin (16/1/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya