SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Kamis (28/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping, dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, dalam perjalanan bilateral, Selasa-Rabu (26-27/7/2022).

Pada kunjungan di dua negara itu, Jokowi di antaranya membicarakan upaya ekspor nanas. Jokowi bertemu PM RRT, Li Keqiang, di Beijing, Selasa sore. Selanjutnya, ia bertemu Presiden RRT, Xi Jimping, di Diaoyutai State Guesthouse, Beijing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengutip laporan pada akun Twitter pribadinya, Jokowi menjelaskan nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat. “Sudah melampaui US$100 miliar,” tulisnya. Jokowi mengatakan tim bertemu delegasi masing-masing membahas berbagai kerja sama di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim.

RRT, kata Jokowi, berkomitmen mempriontaskan impor poruduk pertanian dan impor crude palm oil (CPO) 1 juta ton dari Indonesia. Itu disampaikan Jokowi saat bertemu PM RT Li Keqiang. Indonesia dan RRT juga menyepakati sejumlah hal mulai sinergi poros maritim dunia dan Belt Road Initiative, kerja sama pengembangan dan penelitian vaksin dan genomika.

“Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia, hingga pertukaran informasi dan penegakan pelanggaran kepabeanan,” tulis Jokowi. Berdasarkan penelusuran Solopos, Rabu, ekspor nanas Indonesia ke Tiongkok mencapai 285.620,9 ton pada 2020. Jumlah ekspor nanas ke negara tersebut sudah meningkat dibanding pada 2019, yakni 200.303,3 ton.

Baca juga: Ini Hasil Kunjungan Presiden Jokowi ke China dan Jepang

Hal itu sebagaimana dilaporkan Badan Pusat Statistik. Ekspor nanas ke Tiongkok tertinggi kurun 2012-2022 terjadi pada 2017. Saat itu, ekspor buah tropis ini mencapai 268.223,9 ton. Jumlah itu masih lebih rendah dari tren ekspor nanas ke Malaysia (tren ekspor pada 2012-2020). Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (28/7/2022).

Komnas HAM Usul Moratorium Pasal

SOLO — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meluncurkan hasil kajian terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) perubahan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Rabu (27/7/2022).

Komnas HAM meminta ass nondiskriminasi tetap dimasukan sebagai asas penting dalam UU ITE. Itu menjadi rekomendasi pertama Komnas HAM terhadap RUU perubahan UU ITE. Sebagai informasi, dasar kajian Komnas HAM terhadap RU perubahan U TE itu adalah penilaian atas terkoyaknya kebebasan berpendapat dan berekspresi.

“Sesuai dengan fungsi dan kewenangan Komnas HAM, pengkajian dan penelitian untuk memberikan rekomendasi perubahan hingga pencabutan undang-undang berkaitan hak asasi manusia. Nyatanya undang undang ini menimbulkan berbagai pelanggaran hak berekspresi sejak disahkan pada 2008. Ini kebutuhan realitas sosial,” kata Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, Sandrayati Moniaga, saat membuka Launching Kajian UU ITE dipantau Solopos, dari saluran Youtube Humas Komnas HAM RI, Rabu.

Baca juga: Potensi Pelanggaran HAM dan Hak Privasi Pengguna dalam Registrasi PSE

UU ITE 2008 mengalami perjalanan hingga diubah dengan U ITE 2016. Banyaknya masalah dalam implementasi UU ITE 2016 itu membuat Presiden Joko Widodo menginstruksikan pendekatan persuasif dalam kasus-kasus terkait UU ITE.

Masalah yang disorot dalam UU ITE Perubahan 2016 yakni munculnya keberatan terhadap Pasal 27 ayat (3) tentang pencemaran nama baik dan/atau penghinaan melalui internet yang berujung pada constitutional review pasal itu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Kamis (28/7/2022).

Monsun Timur Bikin Soloraya Dingin

SOLO — Cuaca dingin yang terjadi di Soloraya, terutama pada malam hari, tidak lepas dari fenomena angin monsun timur yang bertiup dari Benua Australia menuju Benua Asia. Angin ini menyebabkan cuaca dingin di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Selain memunculkan cuaca yang dingin, angin monsun timur juga menyebabkan berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa sehingga menyebabkan musim kemarau berlangsung hingga Juli bahkan September. Cuaca dingin juga disebabkan tidak adanya uap air.

Akibatnya energi radiasi yang dilepaskan Bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah, lis Widya Harmoko, saat dihubungi Solopos, Selasa (26/7/2022), menjelaskan angin monsun menyebabkan cuaca lebih dingin pada malam hari. Fenomena ini teriadi di Pulau Jawa secara keseluruhan.

Baca juga: Fenomena Ini Jadi Penyebab Suhu Dingin di Solo, Ngerasain Enggak Lur?

“Cuaca yang dingin pada malam hari tidak lepas dari angin monsun timur. Ini tidak hanya berlaku di Jawa Tengah, tetapi di seluruh Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” kata dia. Rilis dari BMKG Provinsi Jawa Tengah yang diterima Solopos, Selasa, menyebut pada pagi hari cuaca akan cenderung bersih.

Awan juga nampak sangat putih (clear sky). Kondisi ini menyebabkan suhu dingin pada pagi hari. Radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosier luar sehingga udara di dekat permukaan terasa lebih dingin. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Kamis (28/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya