SOLOPOS.COM - Harian Solopos Edisi Senin (21/3/2022).

Solopos.com, JAKARTA — Krisis minyak goreng sejak awal tahun ini diprediksi ikut memicu inflasi yang tinggi di tengah proses pemulihan ekonomi. Selain itu, krisis minyak goreng dinilai menjadi peringatan soal lemahnya kemampuan pemerintah mengendalikan masalah pangan. Co-Founder Narasi Institute Fadhil Hasan, menyampaikan bahwa ancaman kenaikan harga saat ini mulai menjadi ancaman yang nyata.

“Dari mulai kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng, gula, kenaikan harga kedelai, dan barang-barang pokok lainnya menjadi serangan bertubi-tubi bagi masyarakat yang membuat penderitaan rakyat semakin akut,” kata dia, dalam siaran pers yang dikutip Bisnis Indonesia, Minggu(20/3/2022). Senada, CEO Narasi Institute dan pakar kebijakan publik, Ahmad Nur Hidayat menilai peran pemerintah belum kompeten dalam mengendalikan masalah kelangkaan minyak goreng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Pemerintah Gagal Atasi Masalah Minyak Goreng?

Begitu pula saat pemerintah tidak mampu mengatasi lonjakan harga kedelai dan bahan pokok lainnya. Menurutnya, kebijakan pengendalian harga yang ditempuh pemerintah tidak menyelesaikan masalah, terutama pada kelangkaan minyak goreng. “Pemerintah dianggap tidak berdaya dalam pengendalian harga dan harus menyerahkan apa yang menjadi kepentingan oligarki,” katanya.

Wakil Sekjen Perhepi Lely Pelitasar mengatakan bahwa penting bagI pemerintah untuk mengamankan pasokan. Pemerintah, kata dia, semestinya tidak hanya membuat regulasi di atas kertas. Dia menjelaskan pasar minyak goreng adalah pasar oligopoli. Ini tercermin dari konsentrasi produksi yang dikuasai empat perusahaan terbesar, yakni di atas 40%. Dengan struktur ini, maka perilakunya cenderung pada kolutif sehingga perlu peran pemerintah yang kuat untuk mengendalikan. Selengkapnya di halaman depan di Harian Solopos edisi Senin (21/3/2022).

JAKARTA — Sebanyak 86,6% populasi Indonesia dinyatakan telah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Angka itu menunjukkan banyaknya warga Indonesia yang terpapar Covid-19 tampa disadar selain tingginya cakupan vaksinasi. Hal tersebut terune kap dalam survei serologi terbaru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Dalam Negeri(Kemendagri) dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia (FKM-UD). Survei serologi tersebut dilakukan selama November-Desember 2021. Hasil survei menunjukkan 86,6% penduduk Indonesia berusia satu tahun ke atas memiliki kekebalan terhadap Covid-19 itu pada periode tersebut.

Baca juga: Indonesia Capai Herd Immunity? Ini Penjelasannya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sero survey perlu dilakukan sebagai dasar bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti. “Sero survey perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,” kata Budi melalui siaran pers, Sabtu (19/3/2022).

Survei serologi dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi, yakni sembilan provinsi dan 47 kabupaten/kota, serta wilayah nonaglomerasi yang terdiri atas 25 provinsi 53 kabupaten/kota. Target sampel untuk wilayah aglomerasi adalah 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk. Namun yang terkumpul hanya sekitar 92,8% atau 9,541 penduduk. Selengkapnya di halaman depan di Harian Solopos edisi Senin (21/3/2022).

SOLO — Masalah banjir, genangan air di jalan serta kemacetan kembali menjadi sorotan dalam musyarawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kota Solo. Tiga hal itu menjadi masalah klasik yang dinilai butuh segera ditangani. Dalam Mustembang yang digelar di Hotel Sunan Solo, Sabtu (19/3/2022).

Masalah banjir dan kemacetan dilontarkan tokoh masyarakat Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Pardoyo. “Sebenarnya karena genangan air yang tidak bisa segara mengalir ke kali. Genangannya agak lama karena di situ merupakan daerah cekungan. Hujan deras sebentar semacam jadi muara dari wilayah sebelah utara Jayawijaya, Bonoloyo, dan Sambirejo,” kata dia kepada Solopos. Pardoyo mengatakan masalah itu telah ditemui selama bertahun tahun.

Baca juga: Warga Solo Usulkan Kelanjutan Sudetan Nayu dan Jalur Lingkar Selatan

Salah satu lokasi yang ia sorot adalah Jl. Sumpah Pemuda atau kawasan depan Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri). Menurut dia, dampak genangan air tidak hanya mengganggu jalur transportasi namun air genangan masuk ke pemukiman warga selempat. Adanya proyek rel layang juga membuat warg mengkhawatirkan mega proyek untuk mengurangi kemacetan Kota Solo itu sia-sia. Selengkapnya di halaman Soloraya di Harian Solopos edisi Senin (21/3/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya