SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Rabu (30/6/2021).

Solopos.com, SOLOPOS -- Koran Solopos edisi hari ini, Rabu (30/6/2021), mengulas tentang rencana pemerintah memberlakukan PPKM darurat. Sorotan utama ini tertuang dalam berita berjudul Bersiap PPKM Darurat, berikut cuplikannya:

Krisis rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 menunjukkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tak efektif. Tetapi pemerintah berencana menerapkan PPKM darurat, istilah baru, alih-alih karantina wilayah atau lockdown.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang diterima Espos menyebutkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bakal menjadi koordinator pelaksanaan program ini di wilayah Jawa-Bali. Meski belum diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dokumen pembahasan PPKM darurat itu telah beredar.

Baca Juga: 10 Berita Terpopuler : Pelaku Pembunuhan Wonogiri Dikenal Sakti - Kisah Bus Raksasa di Solo

Meski bernama "darurat", aturan baru PPKM tersebut tidak berubah secara ekstrem dibandingkan sebelumnya. Untuk perkantoran baik pemerintah maupun swasta di zona merah dan oranye, work from home (WFH) diatur 75% dan work from office (WFO) 25%. Padahal sebelumnya berembus kabar pemerintah hendak memberlakukan WFH 100%. Sedangkan untuk perkantoran di kabupaten/kota di luar zona merah dan oranye, WFH sebanyak 50% dan WFO 50%.

Berita lainnya di Koran Solopos hari ini:

PTM Juli Ditunda

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akhirnya menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang, menyusul kenaikan kasus yang terjadi dua pekan terakhir.

Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan kecenderungan Covid-19 varian Delta menyerang pasien usia anak-anak hingga 18 tahun pada sejumlah daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus.

Situasi tersebut dilaporkan berdasarkan laporan penelitian Whole Genom Sequencing (WGS) dari Kudus yang didominasi oleh kasus Delta.

Baca Juga: Dianggap Misuh di Instagram, Bupati Banyumas Dikritik Netizen

RS Merekrut Ratusan Sukarelawan

Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Solo mendorong RSUD Bung Karno (RSBK) kembali merekrut sukarelawan. Sejak Januari, RSBK telah mempekerjakan seratusan sukarelawan dan bakal ditambah seratusan lagi.

Nantinya, mereka mendapat honorarium bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sesuai presensi masuk dan beban kerja.

Direktur RSBK Solo, Wahyu Indianto, mengatakan seratusan sukarelawan itu untuk menambah ruang penanganan Covid-19. "Kami akan menambah ruang lagi, sebanyak 40-50 unit di lantai VI. Satu lantai penuh untuk Covid-19. Saat ini, pasien corona dirawat di lantai IV. Mereka statusnya pegawai tidak tetap dengan masa kerja tergantung kondisi Covid-19," kata dia kepada wartawan, Selasa (29/6/2021).

Sukarelawan yang dibutuhkan, meliputi dokter spesialis paru seorang, 43 perawat, 5 bidan, 7 pranata laboratorium, 2 asisten apoteker, 3 pramu laboratorium, 3 binatu RS, 4 pranata jamuan, 10 pranata kebersihan, dan 4 tenaga penunjang lain.

Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa disimak di Espos Premium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya