SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Sabtu (2/7/2022).

Solopos.com, SOLO — Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK ditutup pada Jumat (1/7/2022). Sejumlah SMK negeri (SMKN) di Solo diserbu calon peserta didik (CPD) yang sulit bersaing di jalur zonasi SMA negeri (SMA). Pada hari terakhir, banyak CPD yang mulai harap-harap cemas melihat posisi mereka di sekolah yang mereka inginkan.

Mereka yang berada di posisi atas sudah bisa bernapas lega. Namun, para CPD yang berada di peringkat bawah dalam urutan prioritas zonasi mulai berpikir ulang mengenai pilihan mereka. Hal ini menyebabkan beberapa penumpukan atau antrean pendaftaran di sejumlah SMAN atau SMKN di Kota Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos, antrean di sejumlah SMA/SMK sudah terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Selain antrean pada hari terakhir, beberapa orang tua CPD memprotes panitia PPDB lantaran posisi anak mereka yang terlempar dari daftar pemeringkatan di sejumlah SMK. Padahal sebelumnya nama-nama anak mereka masih masuk daftar sementara CPD yang masuk kuota.

Pergeseran posisi dalam pemeringkatan PPDB SMK itu tidak lepas dari banyaknya CPD yang baru masuk pada hari-hari terakhir. Sebagian dari mereka awalnya mendaftar di SMAN di Solo, tetapi tidak masuk dalam pemeringkatan di jalur zonasi. Karena itu, belakangan mereka memutuskan mendaftar SMK yang tidak menggunakan sistem zonasi.

Dampaknya, para CPD yang mendaftar SMKN dan berada di posisi 10 terbawah terancam kehilangan posisi. Fenomena itu diakui oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 6 Surakarta, Danang Eko Sutrisno. Dia menuturkan terjadi pergeseran posisi yang cukup besar dalam pemeringkatan PPDB di SMKN 6 Kota Solo.

Baca juga: Picu Protes, Terjadi Pergeseran Ranking Besar-Besaran di PPDB SMKN Solo

“Sempat ada pergeseran cukup banyak karena adanya para CPD yang awalnya mendaftar di SMA, lalu melihat posisinya ternyata di SMA tersebut tidak masuk, mereka lari daftar ke SMK. Jadi yang awalnya daftar SMK terus rankingnya masuk, kemudian tergeser karena ada pendaftar dari SMA tersebut. Terus (mereka) protes ke kami, padahal semuanya sudah sesuai dengan sistem yang ada,” kata Eko kepada Solopos, Jumat. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (2/7/2022).

Bersiap Tampung Jutaan Penggembira Muktamar

SOLO — Kota Solo dipastikan akan kedatangan tamu dalam jumlah sangat besar yang akan menhadiri Muktamar Ke-48 Muhammadiyah selama 18-20 November 2022 mendatang. Mereka akan menginap di hotel-hotel, rumah indekos, hingga sekolah-sekolah di Kota Solo. Besarnya jumlah tamu yang akan datang itu didorong keputusan hasil dari Tanwir Muhammadiyah Aisyiyah 2022 bertema Optimis Hadapi Covid- 19 Menuju Sukses Muktamar Ke-48 belum lama ini.

Salah satu putusan sidang tanwir adalah penggembira diberi kesempatan untuk menghadiri muktamar dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Jauh sebelum muktamar digelar, sejumlah hotel di Kota Solo telah dipesan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat lebih dari 200 lebih kamar hotel habis dipesan oleh panitia muktamar sejak 2020 lalu.

Humas PHRI Kota Solo, Sisto A. Sreshtho, mengatakan reservasi untuk Muktamar Ke 48 Muhammadiyah itu sudah dilakukan sejak 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, reservasi tersebut ditunda.

Baca juga: Jutaan Orang Akan Hadiri Muktamar Muhammadiyah Di Solo, PDM Siapkan Ini

“Tentunya ini pasti sangat berpengaruh. Sebenarnya reservasi sudah dimulai dari beberapa tahun sebelumnya. Sebenarnya acara ini (seharusnya) sudah dilakukan sebelum pandemi, saya ingatnya pada saat itu sekaligus juga pembukaan Edutorium UMS.” kata Sisto saat dihubungi Solopos, Jumat (1/7/2022).

Beberapa hotel, khususnya di sekitar Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), kata Sisto, sudah hampir seluruhnya dipesan oleh panitia untuk muktamar November mendatang. Sebagai catatan, Edutorium memang dibangun UMS salah satunya sebagai venue Muktamar Ke-48 Muhammadiyah. “Memang untuk saat ini sudah, banyak memang karena kami salah satu hotel yang dekat dengan lokasi pusat acara di auditorum UMS,” ucap dia. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Sabtu (2/7/2022).

Wali Kota Akan Gabung SD Kurang Murid

SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menggabung sekolah dasar negeri (SDN) yang kekurangan murid. Demikian disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ketika dimintai konfirmasi perihal sejumlah sekolah yang kekurangan peserta didik baru.

“Ya regrouping (penggabungan) wae,” kata dia saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (1/7/2022) siang. Ditanya apakah regrouping berdasarkan wilayah kelurahan atau yang lainnya, Gibran mengaku masih akan melihat laporan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo. Salah satu SD yang kekurangan murid adalah SDN Sriwedari No. 197 Solo.

Baca juga: Sedih! SDN Sriwedari Solo Dipastikan Tak Dapat Murid Dari Jalur Zonasi

“Nanti tak carikan solusinya ya,” tambah Gibran. Diberitakan sebelumnya, SDN Sriwedari No.197, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, terancam tidak mendapat satu murid pun dari jalur zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2022.

Sementara, berdasarkan pantauan Solopos melalui laman ppdb.surakarta.go.id, Jumat (1/7/2022) pukul 07.45 WIB, tak ada satu pun nama yang masuk dalam daftar siswa diterima di SDN Sriwedari No.197 lewat jalur zonasi. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Sabtu (2/7/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya