Solopos.com, SOLO — Vaksin dosis ketiga atau booster yang seharusnya hanya untuk para tenaga kesehatan (nakes), ternyata juga menjadi rebutan para pejabat. Bahasan ini menjadi sorotan utama Koran Solopos edisi hari ini, Kamis (26/8/2021), dalam berita berjudul Berebut Booster.
Berikut cuplikan beritanya:
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berebut Booster
“Presiden Jokowi jangan ikut vaksin booster!” cuit admin akun Twitter @laporcovid 19, Rabu (25/8/2021). Kalimat itu merespons perbincangan sejumlah pejabat tinggi negara di Samarinda, Kalimantan Timur, sehari sebelumnya.
“Sudah booster semua, Pak Presiden belum, ya?” tanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau vaksinasi massal di Samarinda, Selasa (24/8/2021). “Enggak, saya nunggu Pfizer.” jawab Jokowi.
Dalam obrolan itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor memberikan pengakuan bahwa dirinya sudah mendapatkan suntikan booster. Istana mengaku menggunakan vaksin Covid-19 Moderna, vaksin bantuan dari Amerika Serikat (AS) yang semestinya digunakan untuk masyarakat rentan dan booster atau vaksin dosis III untuk tenaga kesehatan.
Baca Juga: Masih Dilarang, Disdik Solo Tetap Siapkan Skenario PTM
“Saya sudah booster, cuma Moderna,” kata Isran.
Pada Rabu, publik kembali dikejutkan sebuah flyer dari klinik Speedlab Indonesia yang berisi penawaran paket vaksin gotong royong. Selain vaksin gotong royong, flyer itu juga berisi penawaran vaksinasi dosis III alias booster berbayar.
Tarif untuk booster dipatok Rp500.000 (bagi yang datang) dan Rp700.000 dengan pelayanan homecare. Beredarnya flyer itu memicu pertanyaan publik karena pemerintah telah mencabut dasar hukum vaksin berbayar.
Cuplikan berita lain di Koran Solopos hari ini di antaranya:
Ngemal yang Ribet, tetapi Lebih Aman
Antrean di pintu masuk lantai dasar Solo Paragon Lifestyle Mall tampak lebih ramai dari biasanya, Rabu (25/8/2021). Tak kurang dari sepuluh pengunjung mengantre sambil menyodorkan ponsel.
Mereka menunjukkan sertifikat vaksinasi yang ada di dalam aplikasi PeduliLindungi kepada petugas keamanan. Setelah mengecek sertifikat vaksin, petugas kemudian meminta pengunjung memindai kode batang atau barcode yang tertera pada stand banner. Setelah muncul gambar dan tanda lokasi Solo Paragon Mall, pengunjung diminta melakukan check-in. Di gambar itu, tampak pula total keramaian di dalamnya.
“Ya, ribet sih. Kalau yang sudah punya ponsel cerdas ya tidak jadi masalah, tetapi kalau yang enggak mengerti, tentu lebih sulit. Tapi, ya, saya merasa lebih aman. Setuju karena ini sesuai aturan, tapi ribetnya itu. Saya sudah vaksin dua kali,” ucap Meymey, 25, salah satu pengunjung kepada wartawan.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Ganjar Pranowo Adopsi Cara Jokowi Ketika Jadi Capres 2014
Jadi Sasaran Vandal, Baliho Puan Diganti
SOLO-Baliho bergambar Ketua DPR, Puan Maharani, yang dipasang di pinggir Jl. Monginsidi Solo, tepatnya di Kelurahan Tegalharjo, Jebres, diganti baru, Rabu (25/8/2021).
Baliho lama yang dipasang di lokasi tersebut menjadi sasaran vandal, Selasa (24/8/2021). Berbeda dengan aksi serupa di daerah lain, aksi vandal di baliho Puan di J.. Monginsidi Solo berupa corat-coret tak beraturan.
Pengguna Jl. Monginsidi Solo, Laras, mengaku melintas jalan itu pada Selasa sekitar pukul 15.00 WIB. Dia melihat ada coret-coretan di baliho berukuran sekitar 2 meter x 3 meter persegi itu. Dia pun sempat mendokumentasikan baliho Puan yang dicoret-coret.
“Kemarin saya lewat Jl. Monginsidi sekitar pukul 15.00 WIB, ada coretan di baliho Puan, lalu saya ambil gambar videonya,” ujar dia.
Namun, sehari berikutnya, baliho Puan langsung diganti dengan gambar yang masih bersih dan jernih.
Berbagai berita pilihan yang dimuat di Koran Solopos Hari Ini bisa Anda simak di Espos Premium.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
