SOLOPOS.COM - Harian Solopos edisi Senin (26/9/2022).

Solopos.com, SOLO — Ribuan orang menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit bertajuk Kolaborasi Budaya untuk Indonesia Kuat dengan lakon Amarta Binangun yang digelar Solopos Media Group (SMG) di Pendapa Gedhe Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Minggu (25/9/2022).

Lakon tersebut dinilai relevan sebagai gambaran atas tantangan zaman di era disrupsi informasi serta rintangan yang harus dihadapi. Presiden Direktur Solopos Media Group, Arif Budisusilo, mengatakan ada dua tantangan besar dirasakan di semua lini kehidupan pada 10 tahun terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tantangan itu yakni disrupsi informasi dan ujian pandemi Covid-19. Menurutnya, lakon yang dibawakan dalang Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji tak sekadar hiburan namun juga menggambarkan kondisi tersebut.

“SMG media yang berbasis multiplatform. Semua mengalami disrupsi selama 10 tahun terakhir, tentu tidak hanya media, tapi juga seluruh lini kehidupan kita kita mengalami disrupsi, karena teknologi,” kata dia. Arif mengaku senang karena Ki Anom Suroto memberi lakon Amarta Binangun pada pentas malam itu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya rasa sangat relevan dengan situasi kali ini Tantangan disrupsi, di mana seperti dikenal dengan istilah tsunami informasi yang kita dapatkan di handphone. Kita sering terbawa arus yang beberapa juga menggangu juga di level kita sehari-hari,” tambahnya.

Baca juga: Pentas Wayang HUT Solopos di ISI Solo, Ki Anom Suroto Obati Kerinduan Penonton

Amarta Binangun merupakan kisah pewayangan yang menceritakan perjuangan Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Pembangunan Amarta dimulai dari tuntutan Pandawa kepada Prabu Destharata, penguasa Astina. Penguasa tersebut memberi mandat kepada Pandawa untuk membuka alas yang bakal dijadikan kerajaan.

Alas atau hutan yang dimaksud yakni Wisamartha. Alas yang menggambarkan lahan yang baru, belum ada apa-apa, menggambarkan sederet masalah dan kesulitan di depan mata kala Pandawa ingin membangun kejayaan Kerajaan Amarta. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (26/9/2022).

3,4 Km Jadi Ajang Kampanye Produk

KARANGANYAR — Puluhan ribu warga memadati JL. Adi Sucipto saat Car Free Day (CFD) Colomadu perdana digelar di sepanjang 3,4 kilometer (km), Minggu (25/9/2022).

Selain menjadi ajang berolahraga, CFD Colomadu menjadi tempat mengampanyekan produk lokal. Berdasarkan pantauan Solopos, para pengunjung memanfaatkan jalan bebas kendaraan bermotor itu sejak simpang empat Colomadu hingga simpang tiga The Alana Hotel and Convention Center untuk berolahraga, seperti jalan santai atau lari.

Banyak juga di antara mereka yang bersepeda. Sementara itu, di jalan yang membentang sepanjang sekitar 3,4 kilometer itu, para pedagang menggelar dagangan mereka di pinggir jalan yang disediakan oleh panitia.

Baca juga: Pembukaan Perdana CFD Colomadu, Puluhan Ribu Warga Padati Jl Adisucipto

Tak mau ketinggalan, sejumlah instansi dan badan usaha di JI. Adi Suciptjo juga memanfaatkan CFD Colomadu untuk menggelar kegiatan. Mereka menggelar senam bersama, membuat panggung hiburan, pertunjukan seni, dan lainnya.

Sebagian pengunjung menyambut event CFD Colomadu ini dengan gembira. Iwan Nur S., salah satu warga Colomadu, mengatakan CFD merupakan sarana mengisi liburan yang bermanfaat. “Ini bagus untuk mengisi waktu libur Minggu untuk berolahraga,” ujarnya. Selengkapnya di halaman depan Harian Solopos edisi Senin (26/9/2022).

Di CFD Ada Tenda Istirahat Copet

SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo memasang tenda untuk tempat istirahat copet. Tenda itu merupakan bentuk sanksi sosial bagi pencopet yang menjalankan aksi mereka di area Solo Car Free Day (CFD) JI. Slamet Riyadi, Solo.

Tenda berdiri di simpang Pengadilan Negeri Kelas IA Solo, Minggu (25/9/2022). Selain untuk sanksi sosial, tenda itu dibuat supaya para pelaku copet berpikir ulang sebelum melakukan aksinya. Berdasarkan pantuan Solopos, ada satu kursi untuk tempat duduk copet yang ditangkap.

Sejumlah warga tertarik dengan tenda itu lalu mengabadikannya dengan telepon seluler. Ada juga yang melakukan swafoto di tenda tersebut.

Baca juga: Ada Copet di Area CFD, Dishub Solo Dirikan di Tenda Istirahat Copet

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengatakan ada empat sampai lima laporan handphone (HP) atau dompet yang hilang setiap kali CFD.

Mayoritas pengunjung kehilangan HP. Korban biasanya tidak sadar ketika tasnya dirobek lalu barang berharganya diambil. Laporan tersebut disampaikan di posko induk CFD. Di posko induk Pemkot Solo biasanya ada petugas yang bersiaga.

Mereka terdiri atas petugas Dishub Solo, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perdagangan. Selengkapnya di halaman Soloraya Harian Solopos edisi Senin (26/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya