Solopos.com, SOLO -- Kondisi transportasi umum terkini menjadi headline Harian Umum Solopos Edisi Rabu (29/4/2020). Melalui tajuk 99% Bus Dikandangkan, Solopos secara khusus menyoroti kondisi di Terminal Tirtonadi Solo.
Pengelola terminal utama di Solo itu mencatat 99% dari 1.300 bus yang biasanya beroperasi menghentikan operasional. Bus-bus itu dikandangkan secara berangsur-angsur sejak Jumat (24/4/2020).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Penyebabnya, berkaitan dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020 mengenai pencegahan transportasi selama masa mudik sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas mudik.
Laju Pertambahan Kasus Covid-19 Solo: 10 Pasien Positif Baru Dalam 10 Hari
Pantauan Solopos, Selasa (28/4/2020), area parkir bus di Terminal Tirtonadi Solo lengang. Tidak ada penumpang yang duduk di ruang tunggu. Hanya ada sejumlah petugas.
“Berhubung kondisi pandemi yang mengharuskan masyarakat melakukan pembatasan sosial di rumah membuat perusahaan otobus (PO) mandek,” kata Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, Selasa.
Mahfud MD: Warga Mudik Tak Kena Sanksi, Tapi Dihukum karena Melawan
Dia menyebut 1.300 bus yang masuk terminal itu biasanya mengangkut 12.000-13.000 penumpang. Namun, lantaran penumpang sepi 99% bus terpaksa dikandangkan.
Kepala Divisi Marketing PO Putera Mulya, Heri Prasetyo, mengatakan sejak larangan mudik, 54 bus milik perusahaan itu dikandangkan alias tidak beroperasi.
Berhenti Beroperasi, Sopir & Kernet Bus Wonogiri-Jakarta Dirumahkan
Bus-bus milik PO Rosalia Indah juga dikandangkan. Direktur Representative Rosalia Indah Group, Eko Sumarso, menyampaikan situasi itu berdampak pada dirumahkannya karyawan perusahaan ini hingga Kamis (28/5/2020).
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Tes Swab Cepat, Jumlah Kasus Positif Meningat
Selain menyoroti banyaknya bus yang dikandangkan, Solopos mengabarkan kondisi terkini pandemi Covid-19 di Solo dan sekitarnya di halaman 1. Perkembangan kasus positif Covid-19 menunjukkan tren meningkat.
Permintaan Tinggi Tapi Alat Terbatas, Uji Rapid Test di Sragen Dibatasi
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 salah satunya dipengaruhi cepatnya hasil uji swab secara polymerase chain reaction (PCR) keluar.
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Pemkot Tempuh Jalur Hukum
Di halaman Soloraya, Solopos menginformasikan kelanjutan berita tiga perawat RSUD Bung Karno Solo yang dikabarkan diusir pemilik kos mereka di Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudi), mengatakan akan melaporkan tindak pengusiran tiga perawat tersebut ke polisi, meski pemilik kos sudah meminta maaf.
Nangis-Nangis Ditelepon Ganjar, Pemilik Indekos yang Usir Perawat RSUD Solo Minta Maaf
“Banyak alasan kenapa kami harus melaporkan ke polisi. Salah satunya agar kejadian ini tidak berulang,” ujar Rudy, Selasa (28/4/2020).
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Mulyani Tegaskan Tak Ada Unsur Kesengajaan
Di halaman Klaten, Solopos menyoroti kabar adanya stiker bergambar foto Bupati Klaten, Sri Mulyani, pada hand sanitizer yang merupakan bantuan dari Kemensos. Mulyani, Selasa (28/4/2020), mengklaim stiker tersebut salah tempel.
Heboh Hand Sanitizer Berstiker Foto Bupati Sri Mulyani di Klaten, Ganjar Pranowo Beri Peringatan
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos
Stok Bahan Pangan Cukup
Melengkapi informasi banyak bus di Solo dan sekitarnya yang dikandangkan, di halaman Wonogiri, Solopos mengabarkan ketersediaan pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Wonogiri, Safuan, Selasa (28/4/2020), mengatakan ketersediaan bahan pangan di kabupaten itu secara umum cukup, meski ada yang defisit.
Tak Perlu Panik Borong Beras, Boyolali Surplus 15 Ribu Ton
Bahan pangan yang ketersediaannya kurang adalah bawang merah, bawang putih, cabai, dan sejumlah sayuran.
Baca selengkapnya di E-Paper Solopos