SOLOPOS.COM - Sebuah botol kecil berlabel “vaksin” di dekat jarum suntik medis di depan tulisan Coronavirus Covid-19. (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo menyebut hanya 177 RT dari total 2.789 RT yang merupakan zona kuning risiko persebaran virus corona. Sedangkan sisanya sudah zona hijau.

Sementara itu, catatan penambahan kasus  konfirmasi positif Corona terus turun selama sebulan terakhir. Kedua indikasi itu membuat Kota Bengawan akhirnya lepas dari zona merah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut saat ini Solo sudah berstatus zona kuning alias risiko rendah. Penurunan mulai tampak sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dua periode yang dilanjutkan dengan PPKM mikro.

Baca Juga: Baru Sehari Terkonfirmasi, Anggota DPRD Solo Ini Sudah Sembuh dari Covid-19, Kok Bisa?

Ekspedisi Mudik 2024

Puncak penambahan kasus terjadi pada awal Januari lalu dengan jumlah kasus aktif mencapai 1.000-an sehari. Pada Februari, tambahan kasus mulai melandai hingga awal Maret ini. “Tambahan kasus baru saat ini stabil pada angka 30 per harinya," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).

Ahyani menyebut penurunan bisa jadi merupakan dampak vaksinasi yang terus digeber pemerintah. Sasaran vaksinasi yang meluas juga diharapkan kian menekan jumlah kasus konfirmasi Covid-19.

Dampak penurunan risiko kasus positif Covid-19 juga tampak di rumah sakit Kota Solo. Dari 819 bed isolasi, saat ini tak sampai separuhnya yang digunakan atau hanya pada angka 300-an.

Baca Juga: Pabrik Garmen Baru Dibangun Di Sragen, Butuh 1.000 Tenaga Kerja

Alih Fungsi Bed Isolasi

“Ada 16 RS yang mengajukan alih fungsi bed isolasi untuk merawat pasien non-Covid-19. Semua kami perbolehkan kecuali RSUD Bung Karno dan RSUD Ngipang,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, dalam wawancara terpisah.

Di Asrama Haji Donohudan, Ning, sapaan akrabnya, menyebut situasinya kurang lebih sama. Saat ini hanya puluhan bed yang terisi. Padahal, saat akhir Desember 2020, jumlah pasien tanpa gejala di asrama itu mencapai 300 orang.

“Dari 300-an pasien itu, 200-an pasien berasal dari Solo,” ucap Siti. Data kasus Covid-19 kumulatif hingga Rabu, sebanyak 9.551 orang. Perinciannya 8.524 orang pulang/sembuh, 464 orang isolasi mandiri, 100 orang rawat inap, dan 463 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Pastikan Siswa Divaksin Sebelum PTM Di Sekolah

Pada sisi lain, dengan turunnya risiko Covid-19, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, optimistis suplai vaksin lancar dan tak ada kendala. Kebutuhan vaksin bakal terus tersedia dan datang secara paralel. “Mungkin belum tersedia dalam jumlah yang masif ya, tapi saya yakin akan tersedia terus,” katanya, Selasa (2/3/2021).

Ihwal kuota vaksin tiap daerah menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan. Namun menurutnya, Solo menjadi salah satu kota prioritas karena menjadi pusat kegiatan ekonomi Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya