SOLOPOS.COM - Agenda Solo Great Sale 2015 (Twitter.com/@GreatSoloSale)

Solo Great Sale 2015 digelar sejak awal Februari lalu.

Solopos.com, SOLO—Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Solo mengevaluasi kegiatan Solo Great Sale (SGS)2015 yang berjalan selama sepekan. Hasil evaluasi sementara, Kadin mengklaim Solo Great Sale 2015 mampu mendongkrak kunjungan wisatawan belanja 20%-25%. Selain itu, Kadin juga menyebut okupansi hotel mulai bergeliat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Kadin Kota Solo, Sri Hariyanto, saat ditemui wartawan di Ngarsopuro, Solo, Sabtu (7/2/2015), mengatakan evaluasi kegiatan SGS 2015 dilaksanakan dengan mengunjungi sejumlah tenant di mal dan pelaku usaha yang berlabel SGS 2015, Jumat (6/2/2015).

Berdasarkan pantuan Kadin, kata dia, kegiatan SGS 2015 mampu mendongkrak kunjungan di hampir semua tenant dan perusahaan dengan persentase 20%-25% selama sepekan.

“Kami belum bisa bicara angka. Angka kenaikan kunjungan wisatawan belanja itu akan diketahui dari jumlah kartu SGS 2015 yang beredar. Termasuk tingkat hunian hotel juga terlihat menggeliat. Namun, kami belum bisa melihat berapa persentase okupansi hotel itu. Senin besok, kami akan sampaikan hasil evaluasi secara rinci,” kata pria yang akrab disapa Gareng itu.

Gareng menyatakan SGS 2015 menyentuh hampir semua jenis usaha di Solo, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pasar tradisional. Namun, dia tidak bisa memaksa pelaku usaha ikut bergabung dalam kegiatan SGS 2015.

“Kalau ada yang tidak mau ya kami tidak memaksa. Yang jelas animonya tinggi. Kami terpaksa membatasi penambahan tenant. Sekarang jumlah tenant berlabel SGS 2015 mendekati angka 800 lokasi. Belum lagi para pedagang di BTC [Benteng Trade Center]. Di sana ada 2.100 kios yang siap mendaftar,” katanya.

Kegiatan SGS 2015 disampaikan secara lisan kepada Menteri Koperasi dan UMKM, A. A. Gede Ngurah Puspayoga, saat berkunjung ke Solo. Menkop dan UMKM memberi apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Namun dalam momentum dialog dengan Menkop, pegiat pasar tradisional, Suprapto Suryadharmo, mengkritik pelaksanaan SGS 2015 yang tak menyentuh pasar tradisional.

“Pelaksanaan Solo Great Sale itu hanya untuk pelaku usaha yang besar-besar seperti mal-mal. Kegiatan Solo Great Sale tak menyentuh para pedagang di pasar tradisional. Padahal di puluhan pasar tradisional itu ada semangat untuk membuat pameran atau festival sesuai dengan kemampuan mereka,” ujar budayawan yang akrab dikenal Mbah Prapto itu.

Dia berharap Solo Great Sale itu bisa dilaksanakan di Pasar Mebel Ngemplak atau pasar buah di Pasar Gede. Kegiatan tersebut, kata dia, sekaligus untuk mengangkat nama pasar tradisional dengan segala upaya merias diri para pedagangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya