SOLOPOS.COM - Agenda Solo Great Sale 2015 (Twitter.com/@GreatSoloSale)

Solo Great Sale yang digelar selama bulan Februari telah ditutup secara resmi.

Solopos.com, SOLO – Transaksi Solo Great Sale 2016 (SGS) mencapai Rp161 miliar yang diperoleh dari 1.200 tenant hingga penutupan. Nilai transaksi yang belum tercatat diprediksi mampu mencapai Rp100 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia SGS 2016, Sri Haryanto atau yang akrab disapa Gareng, Senin (29/2/2016), mengungkapkan capaian transaksi tersebut melampaui target, yakni Rp125 miliar. Capaian tersebut juga naik dua kali lipat jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp80 miliar. Menurut dia, antusiasme masyarakat pada pelaksanaan kali ini cukup tinggi. Selain itu, pencatatan transaksi juga dinilai lebih baik dari tahun lalu meski diakuinya belum maksimal.

Wakil Ketua III SGS 2016, David R. Wijaya, mengakui waktu yang digunakan untuk mempersiapkan pelaksaan great sale kali kedua ini tidaklah banyak. Hal ini membuat beberapa rencana awal tidak berjalan maksimal, diantaranya promosi pelaksanaan SGS dan penggunaan teknologi yang diterapkan di tahun ini.

Oleh karena itu, untuk pelaksanaan SGS tahun depan persiapan akan dilakukan lebih matang dengan membentuk panitia pada April atau Mei mendatang. Menurut dia, persiapan yang dilakukan sejak jauh hari diperlukan supaya sosialisasi dan edukasi ke pelaku usaha dan masyarakat maksimal.

“Dari 1.200 tenant yang menjadi peserta SGS, kurang dari 50% yang bisa melayani penukaran poin. Padahal kami berharap bisa semua tenant berpartisipasi sehingga transaksi bisa tercatat secara akurat. Selain itu, ada karyawan yang tidak tahu bahwa outlet-nya mengikuti SGS,” ungkapnya saat berbincang dengan solopos.com.

Beberapa alasan tersebut membuat acara tahunan ini kurang berjalan maksimal di awal pelaksanaannya. Dia mengatakan hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi supaya SGS 2017 bisa lebih baik. Oleh karena itu, dia berharap pembentukan panitia bisa segera dilakukan setelah SGS tahun ini selesai supaya memiliki waktu yang lama untuk edukasi dan sosialisasi.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, mengatakan persiapan sejak jauh hari memang sangat dibutuhkan. Meski mengaku belum memiliki data pasti mengenai jumlah tamu hotel dan load factor maskapai, dia menilai pelaksanaan SGS tahun ini belum optimal dalam mendatangkan wisatawan, khususnya mancanegara. Keikutsertaan pelaku pariwisata juga dinilai masih belum maksimal.

“Pelaksanaan SGS di tahun ketiga seharusnya bisa lebih baik. Segmen yang ingin disasar bisa lebih jelas dan promosi lebih luas. Berbagai kegiatan juga harus dipikirkan untuk bisa menarik wisatawan sehingga ketika berkunjung ke Solo tidak lagi bingung ingin melakukan apa sehingga langsung,” kata dia saat ditemui secara terpisah.

Menurut dia, shuttle bus harus disediakan untuk mengangkut tamu dari hotel-hotel untuk mengunjungi berbagai lokasi atau acara yang diadakan di Februari. Lebih lanjut, dia mengungkapkan transaksi otomotif dan produk elektronik masih mendominasi. Dia menilai SGS bisa dikatakan sukses saat transaksi ritel tinggi karena seluruh lapisan usaha mendapatkan imbasnya mengingat Solo merupakan daerah produsen yang didominasi oleh UMKM.

Sementara itu, pada malam penutupan SGS 2016, diberikan penghargaan kepada peserta sebagai bentuk apresiasi atas dukungan terhadap pelaksanaan selama sebulan. Selain itu, ada juga pengundian berhadiah utama rumah dan mobil. Pemenang bisa mengambil hadiah dengan menunjukkan kartu SGS dan identitas diri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya