SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati (kanan), memberikan paparan dalam webinar bertema Digitalisasi Sekolah Menuju Smart Education, Jumat (22/10/2021).

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo bakal gencar mengembangkan sistem pendidikan berbasis teknologi informasi (TI) pada beberapa tahun ke depan. Digitalisasi perlu digeber untuk menunjang pembelajaran di era revolusi industri 4.0.

Upaya membentuk ekosistem digital dalam dunia pendidikan juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026. Dalam dokumen tersebut, bidang pendidikan dituntut mengembangkan sistem pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya Jawa berbasis TI menuju smart education.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Disdik Solo, Etty Retnowati, mengatakan arah kebijakan lima tahun ke depan bakal bermuara pada mendorong ekosistem digital di dunia pendidikan. “Kalau ada yang bertanya kenapa Disdik belakangan getol melakukan digitalisasi? Ya memang sudah diamanatkan Perda [No.6 tahun 2021 tentang RPJMD 2021-2026], ada landasan hukumnya,” ujar Etty dalam Webinar Digitalisasi Sekolah Menuju Smart Education, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Kadisdik Solo: Pulang Sekolah Siswa Harus Langsung Pulang

Sejauh ini, kata dia, Disdik Solo telah melakukan sejumlah terobosan dalam hal digitalisasi. Bank data pendidikan yang terintegrasi dalam Data Pokok Kependidikan (Dapodik) menjadi salah satu upaya pengembangan TI.

Selain itu, Disdik telah menyediakan akses online bagi sejumlah layanan seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS), hingga pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Terbaru, Disdik meluncurkan Siswasis, sistem aplikasi yang dapat dipakai sesuai kebutuhan. “Baru-baru ini kami memakai Siswasis untuk menunjang vaksinasi untuk pelajar,” jelas Etty.

Pihaknya mengakui pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 sedikit banyak mendorong stakeholder pendidikan di Solo untuk lebih melek teknologi. Hal ini lantaran sekolah harus melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.

Baca juga: Lega, Hasil Tracing Belasan Murid dan Guru SMPN 4 Solo Negatif Covid-19

Meski demikian, Disdik membebaskan sekolah memilih platform digital yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. “Kami hanya memberikan panduan. Yang penting pembelajaran tetap berjalan selama pandemi,” beber dia.

Konten Pembelajaran Digital

Disdik berencana terus mengembangkan program digitalisasi lima tahun ke depan, salah satunya membangun server untuk menunjang pengembangan layanan pendidikan berbasis TI. Disdik juga berencana menyediakan studio mini untuk memfasilitasi guru dalam membuat konten pembelajaran digital.

“Selain itu kami bakal mengintegrasikan E-Library antarsekolah untuk memperluas akses sumber belajar siswa,” urai dia.

Baca juga: Anak di Bawah 12 Tahun Bisa Naik Kereta, Kalau di Bawah 5 Tahun Gimana?

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pembicara kunci, menyambut baik program-program untuk meningkatkan literasi digital. Secara khusus, Gibran mendorong literasi digital terus diasah di kalangan generasi muda.

“Harapannya muncul SDM digital yang andal dan dapat berkontribusi di lingkungannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya