SOLOPOS.COM - Solo Technopark (STP). (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku senang Solo Technopark (STP) dipercaya sebagai pusat pelatihan tenaga kerja atau SDM (sumber daya manusia) untuk mendukung pembangunan ekosistem industri mobil listrik dunia di Indonesia.

“Solo Technopark ini paling sibuk. Senang sekali dapat oleh-oleh banyak setelah [penunjukan STP setelah kunjungan pemerintah] dari luar negeri. Senang Solo Technopark ditunjuk sebagai pusat pelatihan pabrik-pabrik yang disebutkan,” katanya dalam acara Road to G20: Investment Forum di Hotel Alila Solo, Rabu (18/5/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengatakan sebenarnya keberadaan STP sudah lama namun kurang terlihat. STP menjadi technopark yang paling sibuk di Indonesia dalam satu tahun terakhir, sehingga sangat membanggakan dipercaya menjadi penyedia SDM industri mobil listrik.

“Pelatihan dibantu Shopee, Bukalapak, Grab, semua gotong royong. Kami juga ada pelatihan cyber security, pelatihan AI dari Amazon, Huawei. Ada pelatihan gaming dari Garena dan Acer,” jelasnya.

Selain itu, ada pelatihan mengenai oil and gas dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Petrotekno, dan Pertamina. Ada juga pelatihan Smelter Freeport di Gresik.

Baca Juga: Wow, Solo Dipercaya Latih SDM Untuk Industri Mobil Listrik Dunia

Selanjutnya pelatihan TV dan pembuatan kerangka, pelatihan service center dari Wika Industri Manufaktur, pelatihan pertambahan untuk semester nikel. Pelatihan UMKM produk herbal dari Indofarma. “Kami juga ada pelatihan manajemen karyawan MOU dengan Nestle,” ungkapnya.

Sebagai informasi, STP bertumbuh menjadi pusat pengembangan SDM berstandar internasional dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi melalui kegiatan-kegiatan inovatif termasuk untuk industri mobil listrik. Adapun peran dan fungsinya dilakukan dengan sinergi antara akademisi, bisnis, government, community, dan media.

Pengelolaan Aset

STP telah memiliki master plan dalam memanfaatkan aset pada kawasan sekitar 8,9 hektare. Terbaru, STP berhasil menarik dana investasi sekitar Rp137 miliar pada 2021 dari 23 mitra.

Baca Juga: Gibran Paparkan 10 Program Prioritas Pembangunan Solo, Apa Saja?

Investasi membuka peluang bagi STP memiliki pendapatan dari pengelolaan aset berupa hibah, sewa bangunan, dan bangun guna serah. Periode bangun guna serah setiap mitra dari dua tahun sampai 15 tahun.

Tiga bangunan yang telah berdiri, yakni Gedung Solo Trade Center yang mulai dimanfaatkan mitra pada Juni 2021, Gedung Teaching Factory untuk layanan dasar STP, dan Gedung Riset and Development yang tengah dibangun.

Direktur STP, Yudit Cahyantoro, menjelaskan Gedung Solo Trade Center dibangun sejak 2017 secara multiyears dengan dana dari Kementerian Riset dan Teknologi yang kini menjadi Kementerian Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Baca Juga: Ada KUR Fintech Festival di Solo Technopark, Ini Deretan Agendanya

Gedung sempat ditutup akibat pandemi Covid-19 dan mulai dimanfaatkan pada 2021. “Pendapatan kotor tahun lalu untuk sewa gedung Solo Trade Center sekitar Rp600 juta. Potensi pendapatan sewa lantai I bisa Rp1 miliar/tahun. Belum lagi potensi lantai II,” katanya, Selasa (19/4/2022).

Menurutnya, manajemen STP sedang fokus untuk mengenalkan layanan STP kepada masyarakat. STP ingin menjadi panutan bagi technopark lain di Indonesia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah ruang Gedung Solo Trade Center telah digunakan sejumlah mitra STP, antara lain Shopee, Garena, SKK Migas, dan Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya