SOLOPOS.COM - Pegawai Holabeds Hostel di Jl Yosodipuro, Solo, merapikan kamar yang baru saja dipakai oleh pelanggan, Minggu (20/2/2022). (Solopos/Izzul Muttaqin)

Solopos.com, SOLO — Keberadaan hotel kapsul di Kota Solo menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola hotel berbintang, khususnya bintang dua ke bawah yang memiliki range harga tidak terpaut jauh. Tarif bermalam yang ditawarkan hotel kapsul relatif lebih murah dibanding hotel berbintang.

Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sisto A Sreshtho, mengatakan pengelola hotel bintang dua ke bawah perlu menperkuat strategi dan memaksimalkan pelayanan terhadap para tamu. Hal itu agar eksistensinya tetap terjaga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sisto, dampak kehadiran hotel kapsul di Kota Solo kemungkinan hanya dirasakan oleh hotel bintang dua ke bawah. “Sementara untuk hotel bintang tiga ke atas, tampaknya akan tetap aman-aman saja. Karena tidak mengalami head to head secara langsung dengan hotel kapsul. Jadi marketnya berbeda,” ujarnya sat dihubungi Solopos.com, Senin (21/2/2022).

Baca Juga: Bertarif Murah, Hotel Kapsul di Solo Jadi Buruan Kaum Milenial

Mengharapi gempuran hotel kapsul, Sisto menyarankan pengelola hotel bintang dua ke bawah di Solo tidak hanya fokus bermain di harga. Karena hal tersebut bukanlah yang utama.

“Pricing itu nomor sekian. Yang dilihat tamu adalah strategi dan pelayanannya. Khususnya di situasi pandemi seperti sekarang. Termasuk bagaimana prokes [protokol kesehatan] yang diterapkan,” tuturnya.

Bahkan kalau ditelaah lebih dalam, kata Sisto, tidak banyak hotel yang melakukan dropping harga secara signifikan. Dari tahun ke tahun, harga kamar di sejumlah hotel terpantau relatif sama.

Baca Juga: Kerek Okupansi, Front One Cabin Solo Padukan Hotel Kapsul-Bintang

Pelayanan Maksimal

“Artinya, tamu menerima harga yang ditawarkan. Asalkan dengan pelayanan maksimal. Selain itu prokes yang diterapkan juga harus maksimal,” ungkapnya.

Sisto yakin dengan pelayanan yang prima serta penerapan prokes yang tepat, hotel-hotel bintang dua di Kota Solo tidak akan kehilangan pasar meski banyak hotel kapsul bermunculan. Para tamu akan tetap datang dan menginap.

“Apalagi Pemkot solo saat ini betul-betul menggencarkan pariwisata. Jadi saya yakin okupansi hotel-hotel di Solo akan naik dengan kegiatan-kegiatan yang dibuat Pemkot Solo. Sekali lagi saya yakin okupansinya masih terjaga,” ujarnya.

Baca Juga: Hotel Kapsul di Jogja Ini Jadi Solusi Turis Low Budget

Sisto menambahkan belum pernah mendengar ada ceritanya hotel bangkrut karena hotel lain buka. “Di Solo, marketnya masih besar. Jadi tidak perlu khawatir [kehilangan market],” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah hotel kapsul yang ada di Kota Solo mengalami progres yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Itu dilihat dari tingkat okupansi yang mencapai 40-100 persen.

Salah satunya Hotel Kapsul Bobo Box yang berada di Jalan Slamet Riyadi 96 Kota Solo. Hotel-hotel kapsul di Solo menjadi buruan wisatawan milenial karena harganya yang murah dan terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya