SOLOPOS.COM - Delegasi G20 melihat aksi peserta Solo Batik Carnival (SBC) yang tampil saat Kirab Budaya G20 Kolaborasi SBC melintasi Jl Bhayangkara, Solo, Kamis (7/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo akan kembali menggelar event tahunan Solo Batik Carnival (SBC) setelah dua tahun terhenti. Nantinya, masyarakat dari luar daerah tak perlu datang ke Kota Solo untuk bisa menyaksikan secara langsung SBC ke-13 ini.

Penyelenggaran akan memanfaatkan transformasi digital untuk membawa SBC ke-13 yang akan digelar 2 Oktober 2022 hadir juga di dunia maya selain di dunia nyata. SBC akan bisa ditonton warga dari mana pun melalui aplikasi Kotamaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Event SBC kali ini mengangkat tema Metaverse : The Precious Legacy yang mengolaborasikan event baik secara luring maupun daring. Transformasi dengan memanfaatkan teknologi itu sejalan dengan tema yang diangkat pada 2022.

“Kami ingin menghadirkan suasana yang berbeda dibanding gelaran SBC pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, kegiatan SBC harus mengikuti perkembangan zaman yang mengarah pada digitalisasi,” kata Ketua Yayasan SBC, Lia Imelda, saat jumpa wartawan di Loji Gandrung, Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga: Kirab Budaya-SBC Meriahkan Pertemuan Kedua G20 Di Solo, Cek Tanggalnya

Lia menyebut SBC tetap menyajikan karnaval kostum batik sebagai perwujudan Solo yang dikenal sebagai Kota Batik. Tema yang diusung setiap tahun berbeda dan harus bisa diimplementasikan oleh para desainer.

Keunikan SBC ke-13 adalah menghadirkan ruang digital tanpa batas sehingga bisa ditonton masyarakat di luar Solo bahkan luar Indonesia. “Kegiatan SBC harus melampaui dunia. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan digitalisasi dengan ruang tanpa batas. Kami menggandeng platform Kotamaya agar masyarakat di daerah lain juga bisa menyaksikan kreativitas busana batik saat pergelaran SBC ke-13,” ujar dia.

Lebih jauh, Lia menyampaikan konsep desain batik pada SBC ke-13 erat hubungannya dengan kerajaan atau royal kingdom. Hal ini tak terlepas dari peradaban sejarah Kota Solo yang erat hubungannya dengan Keraton Kasunanan Solo Hardiningrat dan Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Wali Kota Tunggang Kuda SBC, Jan Ethes Ikut?

Pendiri Kotamaya, Danil Santosa, menyampaikan aplikasi buatannya ini bisa diakses siapa saja dengan gadget versi lama dan murah. Masyarakat bisa menonton karnaval kostum batik di Jl. Slamet Riyadi, Solo melalui aplikasi Kotamaya.

Danil mengaku telah menguji coba aplikasi dan bisa ditonton di mana pun dan kapan pun. “Sudah saya uji coba, ini bukan tipu-tipu bisa menonton aktivitas orang lain sehari-hari melalui platform Kotamaya,” papar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Solo, Is Purwaningsih, mengatakan penyelenggaraan SBC bertepatan dengan Hari Batik dan car free day (CFD). Banyak pecinta batik yang ingin menampilkan karya-karyanya pada momen spesial tersebut.

Baca Juga: Ini Dua Artis Ibukota Hibur Gala Dinner Delegasi G20 di Solo

Sejumlah perusahaan batik direncanakan menggelar kegiatan serupa di Jl, Slamet Riyadi. “Informasi yang saya dapat, PT Batik Keris dan PT Danarhadi menggelar event di Jl. Slamet Riyadi. Nah, SBC pasti melibatkan lebih dari 100 orang. Ini juga perlu dipikirkan matang-matang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya