SOLOPOS.COM - Pelatihan batik di Solo Art Market (SAM) ke-22 di jalur pedestrian Ngarsopuro Solo Minggu (8/1/2023). (Solopos/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO — Solo Art Market kembali digelar Minggu (8/1/2023) pukul 09.00 sampai 16.00 WIB di jalur pedestrian Ngarsopuro Solo. Acara ini menghadirkan 65 usaha seni kreatif dari Solo dan sekitarnya.

Pantauan Solopos.com Minggu siang pukul 11.00 WIB kegiatan sudah diramaikan oleh para pengunjung yang melihat-lihat maupun membeli produk usaha seni kreatif di Solo Art Market (SAM) ke-22 tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keramaian pengunjung terbilang kondusif, tidak terjadi kepadatan sehingga jalanan di Ngarsopuro tetap ramai lancar. Selain dipadati oleh usaha seni kreatif, penjaja makanan dan jajanan es memadati sisi kiri jalur pedestrian Ngarsopuro tepatnya di depan SD Negeri Bromantakan.

Jajanan dan makanan ringan yang hadir dalam acara ini antara lain es putar, siomay, tahu kupat, es teh jumbo, mie ayam dan bakso, serta berbagai jajanan lainnya.

Masyarakat yang mengunjungi Solo Art Market mengenakan baju bebas, tapi beberapa di antaranya mengenakan jarit untuk menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah.

Salah satu pengunjung Solo Art Market, Wulan, mengetahui acara ini dari akun Instagram @soloartmarket.id. Wanita itu mengikuti acara yang sama Desember 2022 lalu dan mengunjungi acara di awal tahun ini.

“Sebelumnya di Kampung Batik, lokasinya lebih sempit jadinya desak-desakan. Ini jauh lebih baik sih, walaupun panas,” ujarnya Minggu (8/1/2023).

Ulung Danuargo, pemilik usaha resin bernama Say Samsara dari Yogyakarta, juga mengeluhkan kondisi panas acara Solo Art Market Minggu (8/1/2023). “Baru pertama kali ikut, dengarnya dari kru internal. Habis itu saya mendaftar dan alhamdulillah lolos, trus dari Jogja saya berangkat ke sini. Sejauh ini acaranya bagus, cuma ya panas karena nggak dikasih tenda,” ujarnya kepada Solopos.com.

Riko, pemilik usaha apparel batik lukis dari Tamansari, Yogyakarta, juga menyarankan untuk acara berikutnya peserta diberi tenda. “Sebaiknya diberi tenda, soalnya tadi pagi sempat mendung hampir hujan, sedangkan saya mengadakan demo cara melukis di kaos dengan bahan batik, kalau terkena air hujan warnanya rusak.”

Riko juga mengharapkan agar Solo Art Market digelar lebih lama lagi. “Juga kalau bisa lebih lama, biar penjualannya lebih lama lagi di sini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya