SOLOPOS.COM - Anggota Paguyuban Gerobak Sapi Adem Ayem Boyolali sedang merawat sapi yang akan dibawa di kegiatan festival budaya sapi tunggang di Lapangan Manggis, Mojosongo, Boyolali Sabtu (18/12/2021) nanti. Foto diambil Jumat (17/12/2021). (Istimewa/ Paguyuban Gerobak Sapi Adem Ayem Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Paguyuban Gerobak Sapi Adem Ayem Boyolali menggalang dana bagi korban bencana Gunung Semeru dengan cara yang berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Mereka menggalang dana dengan mengadakan festival budaya sapi tunggang untuk menarik perhatian masyarakat pada Sabtu (18/12/2021) nanti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator acara, Muqorobin, mengatakan aksi tersebut dilakukan lantaran rasa prihatin dan solidaritas sebagai pelaku usaha komoditas sapi. Menurutnya, Lumajang mirip di Boyolali yang terkenal dengan komoditas sapi sebagai salah satu usaha yang banyak dilakoni masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

Sehingga, anggota paguyuban merencanakan untuk membuat kegiatan penggalangan dana yang akan disalurkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.

“Kami melihat masyarakat terdampak membutuhkan banyak sekali bantuan. Kami sebagai sesama pegiat usaha sapi merasa tergerak untuk ikut membantu. Makanya kami merencanakan kegiatan festival budaya sekaligus penggalangan dana ini,” ucap dia kepada Solopos.com, Jumat (17/12/2021).

Robin mengatakan kegiatan tersebut nantinya akan menghadirkan budaya tunggang sapi yang dilakukan oleh anggota paguyuban. Sebanyak 80 ekor sapi dan gerobak sapi akan dibawa pada kegiatan tersebut untuk menarik minat warga.

Baca Juga: Puluhan Sapi Ikut Promosi Festival Kuliner Solo, Ternyata Ini Alasannya 

Selain menggalang dana, kegiatan tersebut juga untuk mengenalkan kembali budaya lama tunggang sapi yang sejarahnya kerap digunakan sebagai alat transportasi.

“Nanti warga bisa menunggangi sapi dan digerobak juga. Kami akan menggalang dana pada momen itu dan akan menyalurkannya kepada masyarakat terdampak bencana. Jadi melalui kegiatan ini kami melakukan banyak hal selain nguri-uri budaya juga membantu sesama,” jelas dia.

Robin berharap, kegiatan tersebut dapat menghimpun dana yang banyak untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana. Terkait kelanjutan kegiatan, dia mengaku masih menunggu respons masyarakat saat hari pelaksanaan kegiatan.

“Nanti dilihat dulu, kalau respons masyarakat bagus, dan hasil donasinya besar, kami akan melanjutkannya ke berbagai tempat lainnya,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya