SOLOPOS.COM - Ilustrasi soda rendah kalori. (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Untuk menghindari masalah kesehatan di kemudian hari, tak sedikit orang memilih minum soda rendah kalori. Minuman ini diklaim lebih sehat lantaran mengandung gula lebih sedikit dibandingkan versi konvensional.

Dinukil dari Healthline, soda rendah kalori pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an untuk penderita diabetes. Pada perkembangan selanjutnya, minuman ini dipasarkan kepada orang-orang yang ingin mengontrol berat badan atau mengurangi asupan gula.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Benarkah minuman soda rendah kalori lebih sehat? Meski diklaim lebih sehat, nyatanya, minuman soda rendah kalori sama buruknya dengan “sang kakak”. Bahkan, minuman ini tergolong minim nutrisi.

Tidak semua soda yang menggunakan pemanis buatan rendah kalori atau bebas gula. Beberapa menggunakan gula dan pemanis bersama-sama. Misalnya, satu kaleng minuman soda diet yang mengandung pemanis alami stevia, mengandung 90 kalori dan 24 gram gula.

Baca Juga: Deretan Artis Ini Menjalani Isolasi Mandiri Lantaran Positif Covid-19

“Meski dibilang soda rendah kalori atau nol kalori, sejatinya banyak yang masih menggunakan pemanis buatan. Jadi, kalorinya tidak benar-benar nol,” papar dokter Devia Irine Putri seperti mengutip Klikdokter.com, Jumat (18/6/2021).

“Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi bila Anda terlalu sering dan banyak mengonsumsinya. Misalnya, obesitas, kerusakan gigi, meningkatkan risiko diabetes dan sindrom metabolik, serta masalah ginjal,” ujarnya.

Berikut masalah kesehatan yang mungkin muncul bila Anda terlalu sering mengonsumsi soda rendah kalori:

1. Peningkatan berat badan

Tak sedikit anggapan soda rendah kalori dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, hal tersebut tak selalu sejalan menurut beberapa penelitian.

Beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi minum soda diet dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom metabolik. Hal ini tak lain karena kandungan pemanis buatan di dalamnya.

Para ilmuwan juga beranggapan soda diet dapat meningkatkan nafsu makan dengan merangsang hormon rasa lapar, mengubah reseptor rasa manis, dan memicu respons dopamin di otak.

Baca Juga: Waduh! Kasus Covid-19 Naik Tajam, Mungkinkah RI Susul India?

Meski demikian, sejumlah penelitian terus dilakukan untuk mendukung hal ini.

2. Penyakit jantung

Risiko penyakit jantung juga meningkat bila soda diet dikonsumsi dalam jumlah tidak terkontrol.

Satu studi observasional menemukan hubungan antara minuman dengan pemanis buatan dan risiko penyakit jantung di antara wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

3. Risiko diabetes tipe 2

Meskipun tidak memiliki kalori, gula, atau lemak, soda diet ini telah dikaitkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 dalam beberapa penelitian.

Penelitian menemukan, satu porsi minuman pemanis buatan per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sekitar 8-13 persen.

Baca Juga:  Tertular Cacar Langka dari Kucing, Wanita Ini Terancam Buta

Satu penelitian dengan 64.850 responden wanita mengungkap konsumsi diet soda atau soda rendah kalori dengan pemanis buatan dikaitkan dengan risiko 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Angka ini memang hanya setengah dari risiko yang ditimbulkan minuman manis biasa.

4. Kerusakan gigi

Satu studi pada gigi manusia mencatat bahwa asam fosfat menyebabkan enamel ringan dan erosi gigi. Studi lain juga menemukan, minuman soda rendah kalori (maupun tidak), mengandung asam fosfat dan asam nitrat yang juga menyebabkan erosi hanya dalam 3 menit. Menyeramkan bukan?

5. Osteoporosis

Minuman soda rendah kalori juga meningkatkan risiko osteoporosis. Satu studi mengamati bahwa asupan soda harian dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dari 3,7 - 5,4 persen.

6. Kerusakan ginjal

Tidak hanya itu, kandungan fosfor dalam minuman bersoda juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal pada tubuh manusia. Para peneliti menyimpulkan, mereka yang minum lebih dari 7 gelas soda diet per minggu akan lebih berisiko alami penyakit ginjal.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya