SOLOPOS.COM - Menpora Zainudin Amali (tengah) didampingi Ketua Umum PSSI M Iriawan (kedua kanan), Dirut PT LIB Cucu Somantri (kedua kiri), Direktur Program SCM Harsiwi Achmad (kiri) dan Presiden Komisaris SEA Group Pandu Sjahrir saat peluncuran Shoppe Liga 1 2020 di Jakarta, Senin (24/2/2020). (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — PSSI mendapatkan masukan bervariasi dari 18 klub peserta Liga 1 ihwal kelanjutan kompetisi musim ini.

Dalam rapat virtual yang digelar pada Rabu (27/5/2020), belum ada suara bulat dari 18 klub tentang nasib kompetisi di masa pandemi Covid-19. Namun mayoritas klub dikabarkan meminta kompetisi disetop.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

4 Fakta Unik Iman Brotoseno Dirut Baru TVRI, Pernah Kerja di Majalah Playboy

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ada 12 klub yang meminta kompetisi musim ini dihentikan dengan syarat maupun tanpa syarat. Klub seperti Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Madura United dan Bhayangkara FC disebut meminta kompetisi disetop tanpa syarat.

Sedangkan sisanya meminta musim dihentikan dengan opsi turnamen pengganti hingga dengan format baru kompetisi. Ada pula klub yang berharap kompetisi dilanjutkan dengan sejumlah syarat seperti negosiasi ulang kontrak hingga penambahan subsidi.

Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan rapat virtual dengan klub merupakan kelanjutan dari diskusi PSSI dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI). Yunus mengapresiasi masukan dari klub ihwal kelanjutan Liga 1 musim ini.

Wartawan Detik Diteror hingga Diancam Dibunuh, Gegara tulis Berita Jokowi Buka Mal

“Ada yang ingin kompetisi lanjut, ada pula yang ingin disetop. Namun kami memang menyepakati tidak ada keputusan dalam rapat ini. Semua kesimpulan akan dilaporkan pada Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk dibawa ke rapat Exco,” ujar Yunus seperti dilansir Antara, Rabu.

Yunus mengatakan pertandingan Liga 1 bakal tanpa penonton apabila diputuskan berlanjut sembari melihat perkembangan penanganan Covid-19. Protokol kesehatan pun, imbuhnya, akan diterapkan secara ketat.

Tes Covid-19

Yunus mengatakan seluruh penggawa klub wajib menjalani tes Covid-19 sebagai salah satu syarat bergulirnya kompetisi. Namun dia belum dapat memastikan apakah pemain bakal menjalani tes cepat (rapid test) atau tes seka (swab test). “Itu akan diputuskan apabila sudah ada kepastian kompetisi berlanjut.”

Pasar Tradisional dan Toserba di Sukoharjo Jadi Sasaran Rapid Test, 50 Orang per Lokasi

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, menilai PSSI harus secepatnya membuat keputusan terkait kompetisi. Menurut Candra, hal itu sangat penting untuk perencanaan klub.

“Kami sudah menyampaikan saran pada PSSI terkait kelanjutan kompetisi. Selain itu, update perkembangan Covid-19 di tempat kami [Surabaya] dan sekitarnya. Setiap daerah tentu berbeda dinamika persebaran Covid-19 dan belum tahu ujungnya kapan berakhir,” ujarnya dilansir pssi.org.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya