SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo, Suhardi. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO – Dugaan kebocoran bahan bakar minyak (BBM) hingga menyebabkan warga pusing dan sesak nafas terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) 44 571 06 Kartasura atau daerah Perengsari, RT 002/005, Kartasura, Sukoharjo.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo menduga kebocoran terjadi karena korosi. Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Suhardi, menyimpulkan hal itu berdasarkan uji lab dari sampel yang dia dapatkan di lapangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara SPBU terdekat dari lokasi kejadian yaitu SPBU 44 571 06 Kartasura masih melakukan koordinasi internal.

“[Berdasarkan] cerita warga 10 tahun lalu juga ada kebocoran. Diduga mungkin dari korosi tetapi belum di ketahui. Tetapi menurut saya [dugaan kebocoran BBM ini] karena korosi. Sudah terbentuk lubang kecil yang mengarah ke situ, ini terisi lagi,” terang Suhardi.

Suhardi menyebut sekitar 50 meter disekitar lokasi rembesan masih tercium bau menyengat. Sejauh ini beberapa rumah atau sekitar satu RT di Perengsari RT002/RW005, Kartasura, Sukoharjo harus mencium bau tidak sedap itu.

Baca juga: KEBOCORAN PIPA PERTAMINA : Pipa BBM di Cilacap Bocor, Warga Berebut Premium

Lebih lanjut, menurutnya bau tersebut berasal dari rembesan di sekitar aliran sungai setempat. Jika debit air sungai rendah rembesan tersebut akan terlihat, tetapi jika debit tinggi tidak akan terlihat namun masih tercium bau menyengat.

Suhardi membeberkan pihaknya mendapat laporan keluhan dari masyarakat pada Selasa (26/7/2022) sekitar pukul 10.00 WIB oleh pihak Kecamatan Kartasura. Mengetahui hal tersebut DLH Sukoharjo langsung melakukan cek lapangan pada pukul 11.00 WIB.

“Pukul 11.00 WIB kami langsung melakukan verifikasi ke lapangan. Kami tinjau bersama [pihak] kecamatan, kelurahan, babinsa dan warga masyarakat,” jelasnya.

“Itu benar memang ada bau dan di sungai ada [buih dari] minyak-minyak. Dan ada rembesan jenis BBM bensin dan lumayan deras [di sekitar sungai]. Kami buat laporan ke kepala dinas dan diperintahkan uji lab dan koordinasi dengan pihak SPBU,” lanjutnya.

Suhardi mengatakan gelembung atau buih yang berada di sungai itu telah diuji lab dan dipastikan buih tersebut BBM berjenis pertamax. Suhardi juga mengatakan telah meminta konfirmasi ke SPBU 44 571 06 Kartasura.

Baca juga: BBM SPBU Diduga Bocor, Wong Kartasura Nggliyeng dan Sesak Nafas 2 pekan

“SPBU mengatakan beberapa tahun lalu telah terjadi hal yang serupa, tetapi dulu solar kalau yang saat ini sudah di cek itu jenis bensin pertamax karena biru,” jelasnya.

Saat ini pihaknya masih terus melakukan koordinasi dan mengurai penyebab dugaan kebocoran BBM itu. Pihaknya berharap, SPBU setempat segera melakukan pengecekan terkait betul tidaknya dugaan kebocoran BBM itu serta menunggu hasil lab selanjutnya.

“Ya bisa di kosongi dulu tangkinya jika tidak ada rembesan lagi berarti memang ada kebocoran di situ. Jika masih mengalir berarti sumbernya bukan dari sana,” jelasnya.

Sementara itu Pengawas SPBU 44 571 06 Kartasura, Feri Wijaya, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemilik SPBU setempat untuk memastikan dugaan tersebut.

Pihaknya juga membenarkan telah dimintai keterangan dinas terkait atas dugaan kebocoran itu.

Baca juga: PIPA PERTAMINA BOCOR : Pemdes Karanglo Belum Terima Aduan Pencemaran Lingkungan

“[Iya betul] ada dugaan kalau ada kebocoran [BBM] dari sini. Tapi masih diduga ya, jaraknya juga lumayan jauh [antara sungai dan SPBU]. Kalau pipa-pipa juga hanya lingkup sini [SPBU] biar nanti di cek ada kebocoran atau tidak,” jelasnya saat ditemui.

“Kalau kebocoran yang dulu [sepuluh tahun lalu] itu juga tidak ada. Tadi saya konfirmasi ke pegawai lama katanya di sini aman tidak pernah ada kebocoran BBM,” imbuh Feri.

Saat ditanya terkait adanya selisih stok bahan bakar tersebut, Feri mengatakan belum bisa memberikan kepastian. Mengingat adanya penguapan harian mengakibatkan perbedaan selisih stok dibandingkan penjualan.

“Biar di cek semuanya dulu. Penguapan hariannya kan laporannya bulanan. Kalau bulan ini belum di cek karena masih menunggu awal bulan, nanti masih menunggu konfirmasi dulu ya,” jelas Feri.

Sementara itu, warga Perengsari RT002/RW005, Kartasura, Sukoharjo, Kurniawan, mengatakan beberapa warga terimbas bau tidak sedap akibat dugaan kebocoran BBM tersebut. Warga merasakan pusing hingga merasa sesak nafas.

Baca juga: Pipa Pertamina Bocor, 3 Orang Jadi Korban



“Ada yang ngerasain nggliyeng [pusing] tapi tidak pusing terus begitu. Jadi kadang-kadang saja pusingnya. Mungkin ya karena bau menyengat itu. kadang hilang timbul lagi pusingnya,” jelasnya kepada Solopos.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya