SOLOPOS.COM - Pelajar mengikuti pelatihan membuat gerabah di SMKN 1 Rota Bayat, Rabu (24/11/2021). Salah satu materi pelatihan terkait teknik pewarnaan alam menggunakan tanah. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 50 peserta mengikuti bimbingan teknik bidang tradisi pewarna alam di SMKN 1 Rota Bayat. Para peserta merupakan guru, siswa, serta para perajin batik di sekitar sekolah tersebut.

Bimbingan teknis tersebut berlangsung selama empat hari mulai Senin (22/11/2021) hingga Kamis (25/11/2021). Kegiatan yang digulirkan Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut mendatangkan praktisi batik pewarna alam yang memberikan materi pelatihan terkait pewarnaan alam menggunakan bahan tanaman serta tanah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua panitia dari SMKN 1 Rota Bayat, Rony Kurniawan, menjelaskan selain SMKN 1 Rota Bayat, kegiatan serupa juga digelar di SMKN 2 Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Hanya, ada materi pelatihan yang terhitung ilmu baru bagi siswa, guru, maupun perajin batik di wilayah Bayat yang sudah dikenal sebagai perajin batik pewarna alam.

Baca Juga: Inspiratif, Desa Jarum Klaten Bikin Batik Pewarna Alam dari Tanah Liat

Jumlah peserta pelatihan sebanyak 50 orang terdiri atas guru, siswa, serta perajin. Sebanyak 15 orang di antaranya merupakan para ibu yang selama ini menjadi perajin batik. Pelatihan yang diberikan yakni terkait teknis pemberian pewarna alami pada kain maupun kayu.

Menariknya, pada pelatihan itu diberikan pelatihan penggunaan tanah sebagai sumber pewarna alami lainnya untuk membuat kain batik. “Ternyata, dari tanah juga bisa menjadi pewarna alami untuk kain batik. Dan ini baru kali pertama dilaksanakan di sini,” kata Rony saat ditemui wartawan di sela pelatihan.

Hal itu sekaligus membuktikan jika berbagai bahan yang ada di alam mulai dari tanaman hingga tanah bisa dimanfaatkan untuk membikin kain batik yang eksotis dan bernilai seni tinggi. Lantaran hal itu, Rony berharap dari pelatihan itu semakin menambah kekayaan wawasan siswa, guru, hingga perajinan ihwal teknik pewarnaan alami.

Baca Juga: Anggaran Turun, PKK Klaten Harus Tetap Dukung Ketahanan Pangan Keluarga

“Tentu harapannya anak-anak yang kami pilih mengikuti pelatihan ini memilki jiwa entrepeneur dan bisa memanfaatkan berbagai bahan di sekitar. Tujuannya tak lain untuk membangkitkan perekonomian di lingkungan sekitar mereka. Kemudian untuk masyarakat para perajin dari pelatihan ini mereka bisa terus mengembangkan berbagai bahan yang ada di sekitar untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya