SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI – SMKN 1 Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menjadi binaan Daihatsu terhitung sejak 1 Desember 2021.

Sekolah tersebut membuat nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Daihatsu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala SMKN 1 Bulukerto, Walujo, melalui keterangan tertulis yang Solopos.com terima, Jumat (17/12/2021), mengatakan SMKN 1 Bulukerto melakukan beberapa hal agar bisa menjadi binaan Daihatsu.

Upaya itu, seperti belajar langsung dengan SMK Ma’arif Kudus, Jawa Tengah yang sudah menjadi binaan Daihatsu. Tim sekolah studi banding dengan cara melihat langsung bagaimana cara memenuhi aturan/persyaratan yang ditetapkan Daihatsu.

Selain itu tim sekolah belajar langsung kepada Tim Pintar Bersama Daihatsu (PBD) Jawa Tengah.

“Saya awalnya mengajak semua guru dan karyawan SMK N 1 Bulukerto ke [SMK Ma’arif] Kudus. Tujuannya agar semua elemen di SMKN 1 Bulukerto bisa mengetahui langsung bagaimana mewujudkan SMK yang standar industri,” kata Walujo.

Tidak hanya itu, Dewan Guru SMKN 1 Bulukerto menyinkronisasi kurikulum dengan dunia industri. Upaya itu supaya ke depan kebutuhan industri bisa disiapkan lebih dini melalui dunia pendidikan.

Baca Juga: PTM 100 Persen di Wonogiri Diprediksi Dimulai Semester II 

“Berbagai upaya ini setelah dijalankan kemudian dinilai oleh tim PBD. Alhamdulillah nilai yang diperoleh SMKN 1 Bulukerto predikat B, yaitu 79. Kurang satu digit lagi predikat A diperoleh SMKN 1 Bulukerto,” imbuh dia.

Walujo berharap kerja sama dengan Daihatsu bisa memacu semua elemen di SMKN 1 Bulukerto untuk memajukan sekolah. PBD sudah membekali siswa dengan hard skill dan soft skill.

Hard skill merupakan keterampilan riil yang digunakan untuk bekerja di industri/bengkel Daihatsu. Materi ini dimasukkan dalam kurikulum sekolah, selain dari struktur kurikulum yang sudah ada sebelumnya.

“Materi soft skill menekankan pada aspek sikap kerja siswa. PBD lebih menekankan materi ini karena diharapkan siswa bisa masuk ke dunia industri di mana saja,” ujar Walujo.

Selain itu siswa dilatih memiliki kebiasan hidup yang positif seperti penerapan work habit, yaitu 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin), berjalan di jalur hijau atau aman, work safety, pembiasaan disiplin, dan penempatan seluruh properti sesuai tempat.

“Kami berharap siswa mulai sejak dini membiasakan diri dengan pembiasaan di industri, baik mengenai kedisiplinan, cara jalan, maupun lainnya. Jika masuk dunia kerja tidak kaget atau belajar dari awal lagi,” ulas Walujo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya