SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman bagian utara diperkirakan bakal terlebih dahulu merasakan musim hujan dibanding sejumlah wilayah lainnya di Jogja

Harianjogja.com, SLEMAN-Sleman bagian utara diperkirakan bakal terlebih dahulu merasakan musim hujan dibanding sejumlah wilayah lainnya di Jogja. Musim hujan sendiri diperkirakan baru akan dimulai pada akhir Oktober hingga pertengahan November nanti.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Djoko Budiyono, Kepala kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta mengatakan daerah kisaran Gunung Merapi akan menjadi yang pertama merasakan musim penghujan.

“Diikuti sebagian besar Sleman, Kulonprogo, Bantul, Koda [Kota Jogja] dan terakhir Gunungkidul,” terangnya, Jumat (6/10/2017).

Saat ini dinilai sudah masuk musim penghujan setelah diawali dengan musim pancaroba awal pekan ini. Kondisi musim hujan tahun ini sendiri diperkirakan masuk dalam kategori normal. Dengan perubahan cuaca ini, Djoko menghimbau masyarakat untuk mulai bersiap diri maupun lingkungannya.

Sebaiknya mulai dilakukan pembersihan pada drainase atau saluran air, pemangkasan cabang pohon yang sudah rapuh, dan mewaspadai awan kencang yang berbentuk gumpalan hitam pekar karena bisa menghaasilkan petir dan angin kencang.

Lebih lanjut, periode pancaroba beberapa hari lalu terdeteksi dari hujan yang sudah mulai terjadi di sejumlah titik. Hujan dalam kondisi pacaroba, tambah Djoko, paling banyak terjadi di bagian utara hingga tengah Jogja.

Daerah yang dimaksud antara lain Sleman, Bantul sisi utara hingga tengah, Kulonprogo utara hingga tengah, dan Kota Jogja. Berdasarkan pantauan BMKG, hujan pancaroba kemarin paling banyak terjadi di wilayah Sleman.

Dikatakan jika hujan pancaroba sendiri bersifat tidak merata alias hujan lokal, berlangsung dengan periode singkat berkisar satu sampai tiga jam yang umumnya terjadi pada siang menjelang sore hingga malam hari. Selain itu, hujan selama masa ini juga bakal diserati dengan petir dan angin kencang dengan awan yang banyak terbentuk jenis Cumolonimbus.

Sementara itu, Heru Sapto, Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana BPBD Sleman mengatakan sedang dirumuskan rencana pengurangan resiko bencana angin puting beliung selama musim hujan ini.

Upaya yang dilakukan antara lain berupa pemangkasan pohon perindang jalan dan pembersihan alur sungai dari sampah. Selain itu, dilakukan pula pengisian dengan tanah pada sejumlah rekahan guna menghindari terjadinya longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya