SOLOPOS.COM - Seorang guru di SLBN Manisrejo, Kota Madiun, memberikan pelajaran kepada siswa sekolah luar biasa tersebut saat uji coba pembelajaran tatap muka, Selasa (18/8/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, SLEMAN - Pemkab Sleman belum memutuskan pembelajaran sekolah tatap muka. Kendati pemerintah pusat mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana mengatakan meskipun SKB 4 Menteri tersebut saat ini membolehkan belajar tatap muka, namun Pemkab belum bisa melaksanakannya dalam waktu dekat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kami tetap akan melaksanakan sekolah tatap muka mulai tahun ajaran baru 2021/2022 pada Juli mendatang," katanya, Selasa (30/3).

Ery mengatakan ada sejumlah pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan tersebut. Salah satunya karena kondisi penyebaran Covid-19 di Sleman sampai saat ini masih mengkhawatirkan. "Kasus Covid-19 masih tinggi. Kami juga masih menunggu selesainya proses vaksinasi bagi guru, dan tenaga pendidik," kata Ery.

Baca juga: Covid-19 di Sleman Melonjak, 13 Kapanewon Masuk Zona Merah

Dia mengatakan, sebelum menggelar pembelajaran tatap muka di Sleman pada Juli mendatang Dinas akan melakukan evaluasi pelaksanaan tahun ajaran 2020/2021. Tahapan evaluasi akan dimulai dengan asesmen standar pendidikan daerah (ASPD) tingkat SD, dan SMP yang menghadirkan siswa ke sekolah.

Program ASPD untuk jenjang SMP digelar mulai 5-8 April sedangkan asesmen tingkat SD dijadwalkan mulai 24-27 Mei 2021. Setelah evaluasi dilakukan, maka proses pembelajaran tatap muka pada Juli akan diberlakukan serentak di semua sekolah di Sleman. "Meski serentak cuma pelaksanaannya masih terbatas," katanya.

Ada sejumlah acuan pelaksanaan sekolah tatap muka di Sleman. Untuk tahap awal, misalnya siswa SD masuk seminggu dua kali selama dua jam dan siswa SMP masuk tiga jam. Secara berkala, pelaksanaannya dievaluasi. "Kami juga meminta izin atau persetujuan wali murid sebelum siswa mengikuti sekolah tatap muka," katanya.

Baca juga: Waduh, Ada Ganja Dijual Dalam Bentuk Saset, Pelajar Jadi Target

Izin Orang Tua

Jika orang tua siswa tidak memberikan izin, maka sekolah wajib memfasilitasi pembelajaran secara daring. Sekolah tetap menfasilitasi lembelajaran jarak jauh di luar tatap muka. "Kebijakan sekolah tatap muka akan diputuskan dengan SE Bupati Sleman. Kemudian ditindaklanjuti dengan SK Kepala Disdik terkait petunjuk teknisnya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan sampai saat ini baru sekitar 44% tenaga pendidik yang menerima vaksin Covid-19. Baginya, vaksinasi bagi tenaga pendidikan sudah berjalan baik. "Puskesmas yang belum menyelesaikan akan kami dorong untuk mempercepat. Kalau kekurangan SDM nanti akan dibantu dari Puskesmas laim yang sudah selesai," kata Joko.

Saat ini, stok vaksin hanya tersisa sekitar 18.000 dosis. Padahal realisasi vaksinasi masih kurang dari 50% dimana 44,04% tenaga pendidik, 38,71% ASN, dan 21,35% lansia. "Ya ada keterbatasan stok vaksin. Kami sudah mengusulkan tambahan stok vaksin ke Dinkes DIY," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya