SOLOPOS.COM - Danar Rahmanto. (dok Solopos)

Wonogiri (Solopos.com)--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto merasa gerah dengan capaian pengelola Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang masih minim, menjelang berakhirnya tahun anggaran 2011.

Danar Rahmanto. (dok Solopos)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati telah menyiapkan sanksi bagi para pengelola SKPD yang dinilai tidak profesional dan sering pamit pada acara-acara penting, seperti Rapat Koordinasi pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK), Kamis (17/11/2011).

Pernyataan Bupati disampaikan saat ditemui Espos, Jumat (18/11/2011).  “Ada sanksi bagi SKPD yang tidak memenuhi target. Rakor POK itu penting karena menjadi forum strategis sehingga harus hadir. Yang jelas ada sanksi,” tegasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Menyinggung soal lelang DAK yang gagal tiga kali, Bupati menegaskan kehati-hatian itu diperlukan oleh seorang pejabatnya. Namun, ujarnya, kehati-hatian bukan berarti berhenti.

“Pejabat atau panitia harus berani bertindak yang tak melanggar aturan. Kan ada rujukan aturan di tingkat atas. Seorang pejabat pembuat komitmen (PPK) harus berani bertanya dan mencari rujukan. Ending-nya, anak didik tidak dirugikan.”

Sekretaris Disdik Wonogiri, Soesetijo menyatakan lelang DAK buku SD TA 2010 kemungkinan tidak bisa dilakukan tahun ini menyusul satu rekanan melakukan banding.

“Keputusan bisa atau tidaknya pengadaan buku SD yang dibiayai DAK 2010, menunggu surat rekomendasi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Satu rekanan, yakni CV Tunjung Seto melakukan banding karena merasa dokumen yang diserahkan lengkap,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat banding pihak rekanan telah menyerahkan uang jaminan senilai Rp 26 juta. “Jika banding dimenangkan Pemkab maka uang jaminan masuk kasda namun sebaliknya jika kalah uang jaminan kembali ke rekanan. Saat ini Pak Bupati menunggu surat LKPP untuk mengambil langkah-langkah strategis.”

Pada bagian lain, Soesetijo menyatakan, lelang DAK tingkat SMP telah diulang dengan keanggotaan panitia lama.

“Hanya SK diperbarui. DAK SMP senilai Rp 2,7 miliar. Saat ini sudah masuk tahanan evaluasi dokumen dan sampel dari rekanan. Ada tiga rekanan, yakni Bina Karya, Lingkar Ikan dan Kotak Arang. Minggu depan hasilnya bisa diumumkan.”

Sementara itu, salah seorang lawyer Wonogiri, Gunarto SH meminta Bupati tegas dan berani merombak pejabat di Dinas Pendidikan (Disdik).

“Kegagalan sekali bisa ditoleransi dan dilakukan pembinaan namun jika kegagalan sudah mencapai kali ketiga, apa bisa ditoleransi lagi. Rombak saja kepanitiaan lelang karena menyangkut <I>long life education, pendidikan seumur hidup bagi generasi bangsa. Masak anak didik hanya dipermainkan oleh oknum dinas, bagaimana anak-anak bisa maju.”

Menurutnya, kegagalan tersebut menunjukkan kekurangmampuan Sekda dalam melakukan pengawasan birokrasi.

(tus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya