SOLOPOS.COM - Cristiano Ronaldo (Portugal) vs Xherdan Shaqiri (Swiss) (Twitter @Selecaoportugal vs @XS_11official)

Solopos.com, SOLOPortugal akan kembali memakai formasi empat bek saat melawan Swiss pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium Al Daayen pada Rabu (7/12/2022) pukul 02.00 WIB.

Selecao, julukan Portugal, dianugerahi oleh begitu banyak talenta menyerang dalam skuat mereka. Yang sering menjadi masalah adalah mereka justru sering kesulitan dalam mempertahankan keunggulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fernando Santos sering memasang pola yang membuat lawan menjadi memiliki kesempatan dan ruang untuk menekan balik justru ketika timnya tengah di atas angin. Situasi ini pastinya dinantikan Swiss dalam perjumpaan 16 besar.

Baca Juga: Data dan Fakta Menarik 16 Besar Portugal vs Swiss: Selecao Kalah Head to Head

Setelah membuat enam pergantian dalam starting eleven untuk laga terakhir Grup H beberapa hari lalu, Fernando Santos yang terkenal konservatif akan kembali kepada komposisi dan strategi bermain yang sama.

Untuk itu Portugal akan memasang kembali formasi empat bek dalam pola 4-3-1-2 di mana bek veteran Pepe dimainkan kembali di jantung pertahanan bersama Ruben Dias yang salah satu sayapnya akan ditempat Diogo Dalot.

Namun meskipun Cristiano Ronaldo menjadi salah satu dari tiga pemain yang diganti saat menghadapi Korea Selatan dalam laga terakhir fase grup, pencetak gol terbanyak Selecao itu akan kembali masuk starting lineup.

Baca Juga: Korsel Tersingkir dari Piala Dunia 2022, Paulo Bento Mengundurkan Diri

Sebaliknya Nuno Mendes absen dari karena cedera. Juga, Danilo yang mengalami patah tulang rusuk.

Swiss berharap kiper utama Yann Sommer bisa kembali memperkuat lini belakang timnya setelah absen dalam pertandingan terakhir Grup G karena sakit.

Dengan 30 clean sheet dan penyelamatan penting yang tak terhitung banyaknya selama 76 kali penampilan bersama La Nati, Sommer bisa saja masuk lagi menggantikan Gregor Kobel. Tetapi sejauh ini Kobel cenderung masuk sebelas pemain pertama kecuali Sommer sudah pulih benar.

Baca Juga: Skenario 16 Besar Maroko vs Spanyol: Uji Efektivitas Tiki-Taka Luis Enrique 

Sebaliknya, tim Swiss yang diasuh pelatih Murat Yakin mengisyaratkan untuk tidak mengubah formasi awal timnya. Dalam formasi 4-2-3-1, Granit Xhaka dan Remo Freuler membuat lapangan tengah Swiss sulit ditembus pemain-pemain Swiss, termasuk kemungkinan gempuran dari Breel Embolo.

Ruben Vargas dan Xherdan Shaqiri memberikan dukungan dari kedua sayap serangan bersama Djibril Sow yang akan berada tepat di belakang Breel Embolo.

Siapa yang paling tajam antara Embolo dan Ronaldo merupakan salah satu aspek menarik dalam pertandingan ini.

 Baca Juga: Data dan Fakta Menarik 16 Besar Maroko vs Spanyol: Potensi Kejutan Atlas Lions

Ronaldo kali ini mengembang visi tambahan, yakni menyamai rekor gol Piala Dunia terbanyak untuk Portugal yang saat ini dipegang Eusebio setelah mencetak sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris.

Swiss juga memiliki penyerang yang berusaha memecahkan rekor, yakni Xherdan Shaqiri. Saat mencetak gol dalam laga melawan Serbia pada fase grup, Shaqiri menjadi pencetak gol Piala Dunia paling banyak dibandingkan dengan pemain-pemain Swiss lainnya.

Dia kini terpaut satu gol dari enam gol yang dibuat Sepp Huegi pada Piala Dunia 1954 yang merupakan rekor gol Piala Dunia terbanyak sepanjang sejarah Swiss, demikian seperti dilansir dari Antara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya