SOLOPOS.COM - Edward Snowden (JIBI/Reuters)

Solopos.com, MOSKOW — Pembocor data intelijen Amerika Serikat (AS) yang kini dinyatakan buron oleh negara adidaya itu, Edward Snowden, Kamis (17/4/2014), tanpa disangka-sangka ikut dalam program komunikasi telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia sempat menanyakan sejauh mana penyadapan dilakukan Moskow.

Putin, mantan agen KGB, menyambut Snowden sebagai rekan sesama mantan agen sebelum mengatakan bahwa pemantauan Rusia atas rakyatnya tidak bersifat massal dan dikendalikan ketat oleh undang-undang. Snowden mendapat suaka dari Rusia, Agustus 2013, setelah selama sebulan berada di zona transit di bandara Moskow.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lokasi keberadaanya di Rusia sejak saat itu terus dirahasiakan. Putin pada Desember 2013 mengatakan bahwa ia belum pernah bertemu Snowden namun menyatakan bahwa kesempatan bertemu dengan Snowden itu bukannya tidak menarik—ia bahkan menekankan bahwa spionase merupakan “kebutuhan”.

Snowden melontarkan pertanyaannya itu kepada Putin dalam bahasa Inggris melalui video. Putin yang terlihat terkejut dan tidak siap dengan alat bantu penerjemah, tampaknya tidak memperkirakan akan mendapat pertanyaan itu.

Rakyat Rusia, sebagaimana diterangkan Antara yang mengutip AFP, bisa mengajukan pertanyaan kepada Putin lewat video dengan menggunakan aplikasi telepon seluler. Snowden rupanya memanfaatkan kesempatan itu. Ia berbicara dengan latar belakang gelap sehingga tidak ada petunjuk mengenai lokasinya.

Pengacaranya Anatoly Kucherena mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Snowden telah merekam dan mengajukan video tersebut. “Saya ingin bertanya kepada Anda: apakah Rusia menyadap, menyimpan, atau menganalisa dalam bentuk apapun komunikasi jutaan orang?” tanya Snowden kepada Putin.

“Dan apakah Anda yakin bahwa hanya dengan meningkatkan efektivitas intelijen atau investigasi penegakan hukum bisa menjadi pembenaran pengintipan masyarakat kita?” katanya.

Putin pun tampak tak pasti. “Bahasa Inggris Amerika sedikit berbeda,” katanya setelah pemandu acara tersebut sebelumnya mengasumsikan Putin memahami pertanyaan itu.

Pemandu acara kemudian membantu menerjemahkan pertanyaan Snowden tersebut. Putin menjawab bahwa “penyadapan massal” terhadap warga seperti yang diungkap Snowden di AS tidak mungkin dilakukan karena badan intelijen Rusia berada di bawah kontrol ketat.

“Tuan Snowden, Anda adalah mantan agen, Saya juga melakukan hal sama, jadi kita akan berbicara dengan bahasa profesional,” katanya kepada Snowden dan mendapat tepuk tangan dari para penonton.

“Kami memiliki aturan ketat mengenai penggunaan pengamatan khusus oleh badan khusus, termasuk penyadapan pembicaraan telepon, pengamatan internet, dan lainnya,” kata Putin seraya menekankan bahwa dibutuhkan keputusan pengadilan untuk melakukan hal itu.

“Ini tidak dilakukan secara massal dan di luar Rusia. Itu juga tidak dibenarkan oleh hukum,” katanya.

Meski demikian Putin menambahkan bahwa badan intelijen khusus menggunakan “cara modern yang sesuai” untuk melakukan pemantauan terhadap “pelaku kejahatan termasuk teroris”.

“Tentu saja kita tidak mengizinkan untuk melakukan itu dalam skala massal, dalam skala yang tak terkontrol. Dan saya harap, saya sangat berharap, kita tidak akan pernah melakukan itu.

“Kami tidak mempunyai peralatan teknologi dan dana seperti Amerika Serikat, dan yang lebih penting, terima kasih Tuhan, di negara kami, badan intelijen berada di bawah kendali pemerintah dan masyarakat, dan aktivitas mereka diatur oleh undang-undang,” katanya.

Putin menjadi agen KGB yang bertugas di Jerman Timur dan sempat memimpin pengganti KGB pasca-Soviet, FSB, sebelum menjadi perdana menteri pada 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya