SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia mengharapkan ketegangan hubungan Indonesia-Australia tidak mengganggu pelayanan pemerintah Australia terhadap pelajar Indonesia di negara tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan kegiatan pendidikan sekitar 19.000 WNI di Australia tidak boleh terganggu oleh urusan politik.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Pendidikan itu lintas negara, lintas poiltik, lintas ideologi. TIdak boleh pendidikan terganggu karena ada hubungan tidak baik antar pemerintah. Sekolah harus tetap sekolah,” katanya, Selasa (19/11/2013).

Dia mengharapkan pelajar Indonesia di Australia tetap belajar seperti biasa dan mengimbau agar pemerintah Australia tetap memberikan layanan terbaik pada WNI di Australia.

Nuh menambahkan pemerintah Indonesia sangat kecewa dengan tindakan penyadapan yang diberitakan dilakukan pemerintah Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan beberapa orang dekatnya.

Pemerintah Indonesia, jelasnya, padahal sangat menaruh kepercayaan terhadap Australia termasuk dengan mendorong WNI untuk menempuh pendidikan tinggi di negara benua tersebut.

“Saya percaya penuh pada sampeyan [Australia], anakku tak sekolahkan ke sampeyan tapi sampeyan intip-intip. Itu kan kurang pas,” kata Mendikbud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya