Solopos.com, JAKARTA -- Partai Gerindra mempertimbangkan tidak mencalonkan Andre Rosiade sebagai calon gubernur dalam Pilkada Sumatra Barat (Sumbar) 2020. Rupanya hal ini tak lepas dari aksi Andre terlibat dalam penggerebekan prostitusi di Padang yang dikecam banyak orang.
"Untuk keseimbangan di masyarakat, perlu diketahui bahwa DPP Partai Gerindra mempertimbangkan untuk tidak mencalonkan saudara Andre Rosiade sebagai Gubernur Sumbar," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jumat (7/2/2020).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Profil Andre Rosiade di Wikipedia Berubah, Ada Bab Penjebakan PSK
Tidak hanya itu, DPP Gerindra sendiri juga akan segera memangil anggota Komisi VI DPR itu untuk dimintai keterangannya dalam kasus penggerebekan prostitusi atau pekerja seks komersial (PSK) di Kota Padang, Sumatra Barat.
"Minggu depan Saudara Andre Rosiade akan dimintakan keterangan di Majelis Kehormatan Partai dan DPP Partai Gerindra untuk melakukan klarifikasi terhadap apa yang sudah kita ketahui beredar di tengah masyarakat," katanya.
Meski Bakar Paspor, Bekas ISIS Masih Dianggap WNI
Wakil Ketua DPR itu juga menyampaikan Partai Gerindra meminta maaf atas kasus yang telah menjadi buah bibir di tengah masyarakat dan membuat situasi tidak kondusif.
"Nah, untuk itu DPP Partai Gerindra juga menyampaikan prihatin, meminta maaf kepada masyarakat apabila kemudian membuat situasi menjadi tidak kondusif," kata Dasco.
Sebelumnya, Andre membantah bahwa dirinya terlibat membayar orang untuk menjebak seorang PSK dengan memesan hotel di kota Padang. Dia beralasan tujuannya adalah untuk membantu aparat kepolisian memberantas kemaksiatan prostitusi online di Kota Padang.