SOLOPOS.COM - Umat Hindu menggelar sembahyang di yoni yang terdampak tol Solo-Jogja, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Minggu (26/9/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN–Umat Hindu Klaten terutama di wilayah Polanharjo dan sekitarnya menganggap situs cagar budaya Keprabon di Polanharjo memiliki arti penting dan menjadi salah satu tempat suci. Mereka biasanya melakukan matur piuning, upacara memohon doa restu kepada Tuhan sebelum melaksanakan kegiatan.

Jauh sebelum ada rencana proyek pembangunan jalan  tol Solo-Jogja, aktivitas itu sudah mereka lakukan setiap saat. “Setiap mau upacara apa pun, umat Hindu di lingkungan sekitar situs itu pasti akan mengadakan matur piuning di sana. Karena situs itu sebagai simbol dari Siwa pada ajaran kami,” ujar salah satu umat Hindu Klaten, Jaka Purnama, saat ditemui di Umbul Geneng, Minggu (20/2/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jaka yang juga Penyuluh Agama Hindu Klaten menjelaskan sejak ada kabar situs Keprabon terdampak tol, umat Hindu merasa miris. Mereka khawatir situs itu rusak. “Kami tetap miris. Tetapi astungkara, semoga Tuhan memberi jalan. Dan mudah-mudahan dari pihak tol memberi akses terus,” jelas dia.

Baca Juga: Berada di Trase Tol Solo-Jogja, Situs Keprabon Diminta Dilindungi

Jaka tetap berharap kawasan situs itu tetap terlindungi dan tidak rusak gegara ada pembangunan jalan tol yang menjadi salah satu proyek strategis nasional tersebut.

“Kondisi yoni dan gundukan masih sama seperti sebelumnya. Sudah ada pengecekan dari pihak BPCB. Jadi mungkin sudah ada perundingan atau rapat, jadi kawasan itu tidak boleh di rusak karena dilindungi undang-undang,” jelas dia.

Sebelumnya, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten telah membentuk tim khusus untuk mengecek kondisi situs Keprabon setiap saat. Tim sudah dibuatkan surat keputusan (SK) untuk memantau situs Keprabon.

Baca Juga: Lewati 2 Situs Cagar Budaya di Klaten, Tol Solo-Jogja Dibuat Melayang

“SK itu menjadi kunci untuk bisa keluar-masuk lokasi,” kata Jaka.

Jaka menjelaskan umat Hindu terutama di wilayah Polanharjo hingga kini masih bisa keluar-masuk ke lokasi meski proyek pembangunan jalan tol sudah memasuki wilayah Keprabon. Kondisi yoni serta gundukan tanah yang diduga terdapat bebatuan candi masih seperti kondisi sebelum ada pembangunan jalan tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya