SOLOPOS.COM - Gedung Capitol Amerika Serikat. (Bisnis-Bloomberg)

Solopos.com LOS ANGELES – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Minggu (23/1/2022) memperingatkan warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia. Kebijakan ini diambil karena ketegangan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.

Departeman Luar Negeri (Deplu) AS juga mengeluarkan peringatan lebih lanjut tentang konflik dengan Kiev ketika Moskow mengumpulkan pasukan di dekat negara tetangganya, Ukraina.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Warga AS sangat disarankan untuk tidak bepergian melalui darat dari Rusia ke Ukraina melalui wilayah ini,” kata Deplu AS.

Pada Minggu, pemerintah Amerika Serikat juga memerintahkan anggota keluarga yang memenuhi syarat dari staf kedutaan besarnya di Ukraina untuk meninggalkan negara tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Hampir 8,5 Juta Anak Terpapar Covid-19, Amerika Serikat Krisis Nakes

Otoritas AS juga meminta seluruh warga negara AS agar mempertimbangkan untuk keluar dari Ukraina terkait ancaman aksi militer Rusia.

Namun, Deplu AS mengizinkan kepergian sukarela pegawai yang direkrut langsung oleh AS dan memerintahkan agar anggota keluarga yang memenuhi syarat dari Kedubes AS di Kiev pulang lantaran ancaman lanjutan aksi militer Rusia.

“Warga negara AS di Ukraina sebaiknya kini mempertimbangkan kepulangan dengan menggunakan opsi transportasi pribadi atau komersial,” katanya.

Sebelumnya, para diplomat Amerika Serikat dan Rusia tidak menghasilkan kemajuan dalam pembicaraan pada Jumat (21/1/2022) dan pihak Moskow telah menerjunkan ratusan ribu pasukan ke perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Baca Juga: Pendapatan Box Office Amerika Serikat Naik Rp45 Triliun pada 2021

Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Minggu (23/1/2022) mengatakan telah menerima kiriman kedua senjata dari Amerika Serikat sebagai bagian dari bantuan pertahanan senilai US$200 juta dolar AS (sekitar Rp2,86 triliun).

Washington menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung Ukraina di tengah kekhawatiran di Kiev dan di antara sekutu Barat mereka atas pengerahan ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan mereka dengan Rusia.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 20 Desember 1989, Amerika Serikat Invasi Panama

Rusia menepis tudingan bahwa mereka akan melancarkan serangan militer ke Ukraina.

“Penerbangan kedua di Kiev! Lebih dari 80 ton senjata untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina dari kawan kami di Amerika Serikat! Dan ini bukan akhir,” tulis Reznikov di Twitter.

Sekitar 90 ton “bantuan keamanan mematikan”, termasuk amunisi, dari paket yang disetujui oleh AS pada Desember lalu telah mendarat di ibu kota Ukraina pada Sabtu (22/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya