SOLOPOS.COM - Para siswa MTsN 1 Surakarta menulis puisi dalam acara 1.000 Puisi Santri untuk Negeri, di halaman madrasah tersebut, Kamis (20/10/2022). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Perayaan Hari Santri dan Bulan Bahasa di MTs Negeri (MTsN) 1 Surakarta pada tahun ini berlangsung meriah. Terlebih pada Kamis (20/10/2022), seluruh siswa hingga guru dan karyawan madrasah tersebut terlibat dalam kegiatan 1.000 Puisi Santri untuk Negeri yang digelar di halaman madrasah.

Kegiatan 1.000 Puisi Santri untuk Negeri dimulai pada Kamis pagi. Sambil duduk di lantai halaman tengah madrasah, para siswa dengan serius menulis puisi mereka masing-masing pada selembar kertas.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Salah satunya adalah Nadinie Annisa Putri, kelas IIX. Saat itu dia menulis puisi dengan judul Santri Untuk Negeri. “Melalui puisi ini saya mengajak para santri di Indonesia ini untuk menjadi insan yang baik dan menjadi generasi bermakna untuk membangun negeri ini,” kata Annisa yang sudah sejak kelas 4 SD sudah biasa menulis puisi itu.

Kepala MTsN 1 Surakarta, Nurul Qomariyah, mengatakan kegiatan yang digelar di halaman madrasah tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri dan Bulan Bahasa 2022. “Semoga melalui acara ini kreativitas anak-anak akan terus terasah dan yang terpenting bisa memberikan energi baru pasca pandemi ini, untuk bangkit kembali,” kata dia saat ditemui, Kamis.

Acara 1.000 Puisi Santri untuk Negeri itu melibatkan 936 siswa serta 105 guru dan pegawai. Acara perayaan Hari Santri dan Bulan Bahasa di MTsN 1 Surakarta tersebut mengambil tema Santri Literat, Berakhlak Kuat.

Baca Juga: Green Movement Memantik Semangat Pengembangan Sekolah Hijau

Selain menulis 1.000 puisi, ada rangkaian kegiatan lain yang digelar di antaranya  festival literasi yang meliputi berbagai lomba, market day, donasi buku ke perpustakaan dan sebagainya.

Pada acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh literasi, Tirta Nursari; Anggota DPR, Luluk Nur Hamidah serta tamu undangan lainnya.

Tirta Nursari menilai kegiatan literasi perlu dikembangkan sejak usia dini. Kepada para siswa, dia mengajak untuk terus semangat dalam melakukan kegiatan literasi. Terlebih MTsN 1 Surakarta telah memberikan ruang bagi para siswa.

“Literasi baca tulis adalah basic dari semua jenis literasi. Saya yakin di sini literasi membacanya sudah bagus,” kata dia.

Baca Juga:  Ekstrakurikuler Olahraga di Kurikulum Merdeka

Sementara itu, Luluk menyampaikan kegiatan literasi sangat penting untuk dikembangkan. Terlebih di era perkembangan teknologi saat ini.

“Kita juga punya kepentingan dan kebutuhan agar seluruh masyarakat melek literasi. Mau dan memiliki kemampuan untuk menyaring berita dan informasi. Membaca literatur dengan pendalaman, dan bisa menghargai bahasa nasional dan daerah kita,” kata dia.

Untuk itu menurutnya kegiatan literasi yang dikembangkan komunitas, masyarakat termasuk dari kalangan Pendidikan, selayaknya perlu mendapatkan dukungan dari DPR maupun pemerintah. Di satu sisi pemerintah diharapkan harus bisa menggerakkan gerakan literasi untuk bisa menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Kami apresiasi terhadap kegiatan yang terkait dengan melek literasi dan membudayakan literasi. Sebab musuh kita hari ini adalah hoax, musuh kita adalah kemalasan membaca. Kita hanya ingin menerima insformasi yang serba instan tanpa mau melakukan pendalaman, pemahaman. Itu semua bisa didapatkan dengan kegiatan literasi,” lanjut dia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya