SOLOPOS.COM - Pelayat memenuhi rumah duka remaja yang meninggal saat latihan silat di kampung Jamur, Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Minggu (5/7/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Ranting Gatak, Sukoharjo, angkat bicara terkait salah satu siswa remaja, FAR, yang meninggal saat latihan silat, Sabtu (4/7/2020) malam.

Ketua PSHT Ranting Gatak, Danu Ardianto, memastikan latihan silat pada Sabtu malam lalu itu merupakan latihan resmi dan terdaftar di ranting. Itu merupakan latihan pertama setelah vakum akibat pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Ya benar [latihan terdaftar dan resmi PSHT]. Pelatihnya memang warga baru tahun 2019 yang lagi aktif-aktifnya ingin melatih biar tambah wawasan," ungkap dia ketika berbincang dengan Solopos.com pada Senin (6/7/2020).

Update Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tambah 1.209, Total 64.958 Kasus

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara para peserta latihan silat merupakan siswa yang sudah lama bergabung. Termasuk remaja asal Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo, FAR, 15, yang meninggal saat latihan sebagai siswa PSHT tersebut.

Pada malam kejadian itu, Danu mengatakan ada 20 siswa yang mengikuti latihan silat dengan jumlah pelatih sembilan orang. Pelatih ini semuanya masih berusia di bawah 18 tahun atau di bawah umur.

Didampingi Pelatih Senior

Meski demikian, ada 10 orang pelatih senior yang mendampingi latihan silat tersebut. "Saya kebetulan tidak di lokasi saat latihan malam itu. Tapi dari hasil interogasi, siswa ini saat pemanasan pas posisi kuda-kuda jatuh ke depan. Bibirnya sampai jontor," katanya.

Status Risiko Covid-19 Solo Berbeda Menurut Bappenas dan Gugus Tugas, Kok Bisa?

Lantaran tak sadarkan diri, remaja siswa PSHT yang kemudian meninggal itu sempat dilarikan ke Puskesmas Gatak, Sukoharjo. Di Puskesmas Gatak, detak jantung FAR melemah hingga diberikan oksigen dan kemudian meninggal dunia.

Menurut keterangan warga PSHT, FAR meninggal dunia diduga karena kelelahan. Dari informasi yang diterimanya, FAR sebelumnya dalam kondisi puasa sebelum latihan. Remaja itu hanya berbuka puasa juga dengan minum jus.

"Seharian siswa itu juga beraktivitas bersepeda. Nah ditambah buka puasa hanya dengan minum jus. Jusnya apa ini yang kami tidak tahu. Jadi mungkin kelelahan lalu pingsan," katanya.

Sejarah Pilkada Solo Dikuasai Cawali Dari Utara, Ini Penyebabnya Menurut Pemerhati Budaya

Danu mengatakan biasanya remaja siswa PSHT Sukoharjo yang meninggal saat latihan itu dikenal memiliki stamina yang kuat. "Orangnya ceges jane. Tapi kami enggak tahu pas itu punya riwayat sakit atau bagaimana," katanya.

Saat disinggung apakah ada pemukulan hingga FAR terjatuh, dia menegaskan tak ada pemukulan. "Tidak ada pemukulan karena posisinya masih pemansan. Tahu-tahu pingsan tidak sadar lalu dilarikan ke puskesmas."

Pendarahan Di Mulut

Sebelumnya, paman korban, Sutejo, 49, menyebut terdapat luka lecet di bagian mulut dan rahang. Gigi korban juga tanggal dan ditemukan luka lebam di bagian badan. Selain itu terdapat pendarahan pada bagian mulut.

Sebelum Meninggal Saat Latihan Silat, Remaja Gatak Sukoharjo Minta Dibuatkan Jus Daun Pepaya

"Tadi saja masih mengeluarkan darah dari mulut sebelum dimakamkan," ungkap dia, Minggu (5/7/2020).

Keluarga FAR menilai ada kejanggalan atas kematian remaja siswa PSHT Sukoharjo yang disebut hanya terjatuh saat latihan silat. Hal itu mengingat ditemukannya sejumlah luka pada tubuh korban.

Karena itulah, keluarga melaporkan kejadian atas kematian FAR ke polisi. Harapannya polisi mengusut dan mengungkap penyebab kematian FAR. "Kami ingin polisi mengungkap kebenarannya. Dan semalam langsung diautopsi di RSUD dr Moewardi Solo," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya