SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULRobeknya kening Bagus Bagas Wara karena aksi potong rambut oleh oknum guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Playen 2 membuat pihak keluarga kecewa. Mereka meminta oknum guru itu diberi pembinaan dan ditindak dengan tegas.

“Sudah bukan zamannya lagi mendidik murid dengan cara-cara kekerasan. Harusnya, pembinaan bisa mencerminkan nilai-nilai budi perkerti yang baik. Bukannya malah bertindak sebaliknya,” ungkap paman korban, Marlan, Senin (20/10/2014).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Kekesalan Marlan bertambah lantaran sejak mengasuh Bagus dari kecil, ia tidak pernah melukai bahkan melakukan pemukulan. Atas alasan ini, ia merasa heran dengan tindakan guru tersebut. Apalagi, imbuhnya, guru seorang lulusan pendidikan tinggi.

Keputusan penyelesaian masalah disebutnya masih menunggu kedatangan orang tua Bagus dari Jakarta. Sebab, saat ini ayah Bagus masih berada di Jakarta. Begitu mendengar berita ini, imbuhnya, ayah Bagus langsung memutuskan untuk pulang.

Dia berharap, pihak sekolah bertindak tegas dengan memberikan sanksi berat kepada oknum guru yang melukai keponakannya itu. Jangan sampai, peristiwa itu terulang, sehingga peristiwa kemarin bisa dijadikan pelajaran bersama.

“Saya minta sekolah bersikap tegas, dengan memberikan pembinaan kepada guru yang bersangkutan. Kalau perlu, dia diberikan sanksi yang berat,” seru Marlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya