SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Tewasnya Sisca Icun Sulastri, janda cantik 34 tahun di kamarnya menimbulkan isu miring di lingkungan apartemennya. Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan, dikabarkan kerap menjadi lokasi prostitusi sejak terungkapnya motif pembunuhan Sisca oleh Hidayat, 22, cowok panggilan yang diajaknya berkencan.

Jasad Sisca ditemukan dalam kondisi telanjang setelah dibunuh secara sadis lantaran diduga tak mau membayar uang kencan sebesar Rp2 juta sebelum dilayani. Terkait kabar miring tersebut langsung dibantah Bernard yang merupakan petugas keamanan apartemen tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, petugas keamanan kerap menggelar razia terhadap para penghuni apartemen. Sedangkan apa yang dilakukan Sisca dan pria panggilannya, menurut Bernard, bukan kesalahan pengelola apartemen.

Ekspedisi Mudik 2024

“Justru di Kebagusan City paling rajin razia dibanding apartemen lain. Terutama masalah prostitusi dan narkoba. Bisa 2 kali sebulan razia,” kata Bernard kepada Suara.com, Jumat (21/12/2018).

Dia mengklaim pengelola apartemen tak segan-segan memproses secara hukum apabila penghuni melakukan praktik prostitusi dan peredaran narkoba. Bernard menyampaikan, penindakan itu dilakukan dengan melaporkan penghuni yang dianggap bermasalah ke kantor polisi .

“Biasanya kita serahkan ke penyidik di Polsek Pasar Minggu atau Polres Jakarta Selatan,” jelasnya.

Terkait pembunuhan Sisca, Bernard menilai masalah tersebut sudah masuk ke ranah individu penghuni apartemen. Dia menyebutkan terbunuhnya Sisca bukan karena kesalahan prosedur dari petugas keamanan. Dia pun mengklaim selama ini pengamanan di Apartemen Kebagusan City sangat ketat.

Penggunaan CCTV juga sudah terbilang maksimal dalam memantau seluruh kondisi dan aktivitas orang di apartemen. “Karena kan pelaku naik dijemput oleh korban, jadi tidak ada kesalahan prosedur dari Divisi Satuan Pengamanan kita,” bebernya.

Terkait kasus pembunuhan Sisca, polisi telah menetapkan Hidayat sebagai tersangka. Kasus ini terungkap setelah polisi membekuk Hidayat di kediaman orang tuanya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018) siang.

Dari hasil pemeriksaan, motif Hidayat membunuh Sisca lantaran korban tak mau membayar uang kencan sebesar Rp 2 juta. Sisca yang berstatus janda itu berkencan dengan tersangka di kamar Apartemen Kebagusan City pada Minggu (16/12/2018) setelah berkenalan melalui aplikasi pesan elektronik, MeChat.

Sisca kemudian ditemukan tewas dalam kondisi bugil di kamar apatemennya pada Selasa (18/12/2018) sore. Atas perbuataannya itu, Hidayat kini telah mendekam di penjara. Dia dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya